Meski menang di final Kejuaraan Beregu Asia 2018, Akane Yamaguchi merasa ada yang aneh selama turnamen.
Pada final Kejuaraan Beregu Asia 2018, Minggu (11/2/2018), Yamaguchi bertemu tunggal putri pertama China, Chen Yufei.
Tunggal putri Jepang tersebut sukses meraih gim pertama tetapi Yufei bangkit di gim kedua dan memaksa adanya rubber games.
Partai pertama tim putri Jepang kontra China akhirnya menjadi milik Yamaguchi dengan skor 21-16, 12-21, 21-14.
Atlet berpostur mungil tersebut butuh 57 menit untuk memastikan Jepang unggul 1-0 atas China.
(Baca Juga: Menurut Dani Pedrosa Persaingan di MotoGP Sekarang Itu Berat)
"Ini salah satu pertandingan terbaik saya di turnamen ini (Kejuaraan Beregu Asia 2018)," ucap Yamaguchi seperti dikutip BolaSport.com dari Badzine.
Meski merasa senang, juara Superseries Finals 2017 tersebut mengaku jika dirinya tidak sepenuhnya maksimal selama gelaran turnamen yang berlangsung di Alor Setar, Malaysia tersebut.
"Saya merasa aneh di sini dan saya tidak tahu karena apa," kata Yamaguchi menambahkan.
Sejak hari pertama, Selasa (6/2/2018), Yamaguchi merasa tubuhnya tidak bergerak seperti biasanya.
"Saya tidak dapat bergerak seperti yang saya inginkan tetapi apapun itu Kejuaraan Beregu Asia 2018 adalah turnamen tim dan menyumbang poin untuk Jepang itu yang terpenting," ujar Yamaguchi menegaskan.
(Baca Juga: Inilah Alasan Daniel Ricciardo Ingin Jadi Rekan Setim Lewis Hamilton)
Di luar kondisi turmanen yang berimbas pada tubuhnya, Yamaguchi merasa senang dapat menyumbang poin kemenangan bagi Jepang di final Kejuaraan Beregu Asia 2018.
Negeri Matahari Terbit pun sukses menggeser China yang berstatus jawara Kejuaraan Beregu Asia 2016 di sektor putri.
Kini Yamaguchi cs tengah bersiap menyongsong Piala Uber 2018 yang berlangsung pada 20-27 Mei 2018 di Bangkok, Thailand.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | badzine.net |
Komentar