Publik Malaysia kini sedang bersiap untuk mengetahui kelanjutan masalah dua pebulu tangkisnya yang terlibat skandal pengaturan skor pertandingan (match fixing).
Pekan lalu, negeri tempat asal Lee Chong Wei itu digegerkan oleh kasus dua pemain independennya tengah diselidiki oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton Wordl Federation/BWF) karena diduga melakukan pengaturan skor.
Setelah melakukan investigasi, BWF akan mengadakan persidangan yang digelar di Singapura, 26-27 2018 mendatang.
(Baca Juga: Tim Putra Thailand Jadi Underdog pada Piala Thomas 2018 karena Alasan Ini)
Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) selaku badan tertinggi yang mengurusi olahraga badminton di Negeri Jiran, meminta agar bisa menempatkan satu perwakilan yang bisa melihat jalannya sidang itu.
Permintaan tersebut diterima dan BAM sudah menunjuk satu orang untuk menjadi wakilnya.
Dikutip BolaSport.com dari The Star, BAM akan diwakili oleh Jadadish Chandra.
Jadadish adalah seorang pengacara yang jugamerupakan anggota dewan, anggota penerapan peraturan, komite disiplin, dan integritas BAM.
Hingga saat ini, dua pemain yang terduga itu belum diketahui identitasnya.
(Baca Juga: Sistem Skor Bulu Tangkis akan Diubah, Pemain Ini Ajukan Penolakan)
Pada sebuah konferensi pers yang diadakan pekan lalu, Presiden BAM, Datuk Seri Norza Zakaria, hanya mengatakan jika salah satu dari pemain adalah pemain junior papan atas, sementara yang lainnya adalah mantan wakil Piala Thomas yang berusia 30 tahunan.
Jika terbukti bersalah, kedua pemain akan dikenai sanksi tidak boleh bermain bulu tangkis secara profesional untuk seumur hidup.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar