Conor McGregor Diolok-olok Manajer Petarung Amerika Serikat karena Alasan Ini

Juara kelas ringan UFC, Conor McGregor (Britania Raya) memberikan tawaran untuk melawan Frankie Edgar (Amerika Serikat) melalui media sosial Instagram pada Kamis (22/2/2018).

McGregor yang telah lama absen dari pertarungan di Octagon menginginkan berduel dengan Edgar pada acara utama UFC 222 yang akan digelar pada 3 Maret.

Keputusan McGregor diambil setelah lawannya dalam pertarungan gelar kelas ringan yang dijadwalkan di UFC 222, Max Holloway, menyatakan mundur.

Mengetahui tawaran muncul dari McGregor, manajer Edgar, Ali Abdel-Aziz, pun segera memberikan tanggapan.

(Baca Juga: BAM Tunjuk Orang Ini untuk Jadi Perwakilan pada Sidang BWF tentang Skandal Pengaturan Skor Pebulu Tangkis Malaysia)

Abdel-Aziz mengecam apa yang telah dilakukan McGregor.

Menurut Abdel-Aziz, McGregor pernah memiliki kesempatan untuk melawan Edgar beberapa kali dan tidak menerimanya.

Abdel-Aziz mengatakan bahwa petarung yang kerap disapa The Notoriuos itu bisa saja melawan Edgar pada ajang utama UFC 189 tahun 2015 setelah Jose Aldo keluar, namun memilih Chad Mendes.

"Coba ceritakan tentang Conor McGregor!" kata Abdel-Aziz dikutip BolaSport.com dari MMA Fighting.

"Dia seperti pelacur, biasa menghasilkan uang dengan dolar tinggi, tetapi dia sudah tua dan tidak ada yang menginginkannya lagi. Selama tiga tahun, dia melakukan semua yang bisa dia lakukan untuk tidak melawan Frankie," ujar Abdel-Aziz.

"Dia punya begitu banyak peluang. Sekarang dia ingin melawan Frankie? Itu lucu," tutur Abdel-Aziz lagi.

Senada dengan manajer, pelatih Edgar, Mark Henry juga tidak setuju dengan tawaran The Notorious.

"Anda tidak akan pernah memiliki hati Frankie atau integritas," kata Henry.

(Baca Juga: Sempat Musuhan karena Perilaku Tidak Terhormat, 2 Pebulu Tangkis Ini Baikan dii Swiss Open 2018)

"Ajakan Conor adalah omong kosong!" tutur Henry lagi.

Edgar adalah mantan juara kelas ringan.

Setelah menolak tawaran dari McGregor, Edgar akan bersiap menghadapi Brian Ortega di acara utama UFC 222.

 

Untuk menjadi pemain level dunia bukanlah perkara yang mudah, begitulah kiranya Taufik Hidayat menggambarkan perjuangannya menjadi juara Olimpiade 2004. "Enggak gampang ya untuk (bermain) di level itu (pemain top dunia) apalagi untuk juara," ujar Taufik Taufik Hidayat tercatat sukses menjadi pemilik medali emas Olimpiade Athena 2004 setelah menang atas tunggal putra Korea Selatan, Shon Seung-mo. #Olimpiade #BuluTangkis #TaufikHidayat

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Feb 23, 2018 at 4:54am PST