Pelatih Ivan Ljubicic mengungkap hal tersulit dalam membina petenis nomor satu dunia asal Swiss, Roger Federer.
Ljubicic telah bekerja sama dengan Federer selama dua tahun terakhir.
Meski jarang disorot, mantan petenis asal Kroasia itu mempunyai andil besar atas performa impresif Federer.
Dalam dua tahun terakhir, Federer berhasil menambah tiga gelar Grand Slam yakni Australia Terbuka dan Wimbledon 2017 serta Australia Terbuka 2018.
(Baca Juga:Sempat Musuhan karena Perilaku Tidak Terhormat, 2 Pebulu Tangkis Ini Baikan dii Swiss Open 2018 )
"Bagian yang paling sulit adalah mengetahui di mana jalurnya. Kapan harus melepaskan atau masuk dan mengatakan sesuatu. Itu mungkin bagian pekerjaan yang paling rumit," kata Ljubicic yang dikutip BolaSport.com dari Express.
"Sebagai pelatih, Anda tidak bisa egois. Itu tidak akan berhasil. Anda harus mengerti dan lebih baik bagi pemain untuk melakukan kesalahan dengan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang Anda pikirkan," ujar Ljubicic lagi.
Semenjak bergabung menjadi pelatih, Ljubicic sukses membawa Federer meraih sejumlah gelar juara termasuk tiga titel Grand Slam dan tiga gelar turnamen level Masters.
Dia lalu membeberkan rahasia untuk membuat Federer bisa terus memenangi pertandingannya.
"Perbedaan terbesar antara pembinaan dan permainan adalah ketika bermain, sang pemain adalah bosnya," ucap Ljubicic.
(Baca Juga: BAM Tunjuk Orang Ini untuk Jadi Perwakilan pada Sidang BWF tentang Skandal Pengaturan Skor Pebulu Tangkis Malaysia)
"Pemain harus kuat mental dan menjadi pemimpin karena di pertandingan dia yang membuat semua keputusan," tutur Ljubicic.
Pekan lalu, Ivan Ljubicic berhasil mengantar Federer kembali menjadi petenis nomor satu dunia setelah menembus babak semifinal turnamen Rotterdam Open 2018.
Terakhir kali Roger Federer berada di puncak peringkat ATP adalah Oktober 2012.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar