Spesialis ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir, akan fokus berbisnis jika pensiun dari dunia bulu tangkis yang telah membesarkan namanya di skala internasional.
"Awal tahun depan, setelah melewati Asian Games 2018, saya berencana pensiun karena sudah 33 tahun dan selepas itu mungkin fokus bisnis," kata Liliyana di Green Pramuka City, Jakarta, Minggu (25/2/2018), sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
Fokus bisnis rekan duet Tontowi Ahmad itu adalah usaha yang menawarkan kenikmatan, yaitu pijat refleksi.
Liliyana juga akan menekuni bisnis yang menurut banyak orang paling nikmat keuntungannya hingga saat ini, yakni properti.
Bisnis pijak refleksi dan properti ini sudah dirintis Liliyana selama beberapa tahun terakhir.
(Baca Juga: Mantan Pejabat BAM Sebut Bulu Tangkis Malaysia Tercela dan Menyedihkan karena Kasus Pengaturan Skor)
Untuk bisnis refleksi, Liliyana sudah membuka bisnis tersebut sejak 2016 di Gading Serpong, Kota Tangerang Selatan, dengan label Nine Family Reflexology.
Liliyana berencana membuka cabang di Mal Green Pramuka Square.
"Pada dasarnya saya memang senang refleksi, dari dahulu jadi atlet itu sering dipijat."
"Jadi, saya tahu seperti apa pijatan yang enak dan membuat tubuh kita jadi segar," kata Liliyana.
Oleh karena itu, Liliyana terjun langsung dalam memilih terapis.
Rencananya dia akan membuka lagi cabang di Green Pramuka.
"Sekarang saya lagi survei juga," ujar peraih emas Olimpiade Rio 2016 tersebut.
Saat ini, Liliyana juga tengah membangun proyek propertinya yang ketiga dengan lokasi yang sama di Kota Bekasi.
Namun, dengan harga di atas proyek pertama dan kedua, yakni Rp 1 miliar.
Proyek yang rencananya akan diberi nama Royal Hankam ini, menurut Liliyana, memiliki harga lumayan tinggi karena aksesnya lebih mudah dari proyek sebelumnya, dengan berjarak 2 kilometer dari gerbang tol.
"Karena harganya tinggi, saat ini saya bangun rumah contoh dahulu agar pemesan bisa lebih yakin," ucap Liliyana.
(Baca Juga: Keputusan BWF tentang Pengaturan Skor 2 Pemain Malaysia Diperkirakan Butuh Waktu Lama)
Ketika ditanya apa yang menjadi alasan terjun di dunia properti, sementara mantan pebulu tangkis lain memilih tidak lepas dari olahraga tepok bulu angsa, seperti menjadi pelatih atau pemilik gedung olahraga bulu tangkis, Liliyana menyebut dirinya tidak berpikiran untuk kedua alternatif tersebut.
Bagi pebulu tangkis yang kerap disapa Butet itu, meski dia sering dianggap sebagai pemain hebat, pilihan menjadi pelatih masih sulit untuk diambil karena dia belum tentu mampu.
Sementara untuk membangun GOR, menurut juara dunia 2017 itu masih kurang menjanjikan untuk bisnis saat ini.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar