Daftar mengenai pendapatan para pemain eSports mulai terkuak. Angka terkini menunjukkan bahwa rataan gaji pemain-pemain di liga populer seperti League of Legends dan Overwatch melebihi 4 miliar rupiah per tahun.
Seperti dilansir BolaSport.com dari Dotesports.com, manajer OpTic Gaming, Romain Bigeard, mengatakan bahwa rataan gaji pemain di North American League of Legends Championship atau Kejuaraan League of Legends Amerika Utara (NA LACS) mencapai 320 ribu dolar AS per tahun.
Jumlah tersebut setara dengan 4,3 miliar rupiah.
Jelas, angka ini sangat besar sekali terutama jika dibandingkan dengan data yang tersedia untuk tahun lalu sekali pun.
Pda 2017, survey ESPN menunjukkan bahwa gaji rata-rata di NA LCS berada di angka 105 ribu dolar AS atau 1,4 miliar rupiah.
(Baca Juga: Nemanja Matic Biang Keladi di Balik Keterpurukan Romelu Lukaku)
Dotespors.com mengatakan bahwa peningkatan hingga dua kali lipat ini tak lain karena masuknya franchise dalam esports.
Sebelum adanya para franchise, gaji para pemain eSports memang naik (tetapi tidak drastis) dengan dukungan dana-dana dari para venture capitalist.
Ledakan gaji seperti ini dikatakan terjadi karena ada perubahan besar di struktur eSports Amerika Utara.
Namun, perjalanan eSports masih jauh jika ingin dibandingkan dengan liga olahraga tradisional.
Pemain Persija Ini Paling Ditakuti Skuat Tampines Rovers https://t.co/BJruDehBEZ
— BolaSport.com (@BolaSportcom) February 27, 2018
Di olahraga tradisional, seperti sepak bola dan basket, informasi mengenai nilai kontrak pemain bisa ditemukan secara relatif tidak sulit.
Sebaliknya, bayaran para pemain profesional di eSports sering kali terselubung dalam misteri.
Dotesports.com mengatakan bahwa hal ini berhubungan dengan cara para pemain memulai karier mereka.
Kebanyakan memulai perjalanan mereka dengan streaming lewat YouTube/Switch dan turun di turnamen-turnamen kecil, bertindak lebih seperti freelancers ketimbang pegawai dengan gaji per bulan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | dotesports.com |
Komentar