Kematian datang tanpa diduga termasuk saat mengalami euforia kemenangan usai pertandingan.
Begitulah yang dialami oleh petinju Inggris Raya, Scott Westgarth, usai memenangi laga yang digelar Sabtu (24/11/2018).
Kematian Westgarth menambah panjang daftar petinju Inggris yang meninggal di arena tinju.
Scott Westgarth menjadi yang ketiga dalam lima tahun terakhir setelah kematian petinju Inggris Nick Blackwell dan Eduard Gutknecht.
Hal ini membuat isu pembekuan olahraga tinju di Negeri Elizabeth kembali mencuat.
Just heard it’s Scott Westgarth who won his fight but I thought he looked odd in the interview, you can see in the pic he got pain in his head. Really hope he’s going to be okay #StayStrongScott #Boxing #BiggestFightOfHisLife pic.twitter.com/YA8lWWbR0z
— Dom Taylor (@DomPiero9) February 24, 2018
Hal tersebut diungkapkan oleh Chief Executive organisasi sosial, Peter McCabe.
"Tinju adalah olahraga pemborosan hidup yang tidak masuk akal dan telah tiba waktunya untuk dilarang," ujar McCabe seperti dikutip BolaSport.com dari Boxing Scene.
Peter McCabe menambahkan jika tak seharusnya nyawa begitu saja menghilang karena olahraga.
(Baca Juga: Sedih, Seorang Petinju Inggris Meninggal Dunia Usai Sukses Memenangi Laga Terakhirnya)
"Scott Westgarth dan para petinju sebelum dia tak seharusnya kehilangan nyawa atau cedera otak karena pertarungan yang legal," kata McCabe menambahkan.
Scott Westgarth sukses menghentikan perlawanan Dec Spelman dalam pertarungan lebih dari 10 ronde.
Namun, Westgarth tak dapat menikmati euforia kemenangan terlalu lama karena ia harus dilarikan ke rumah sakit setelah turun ring.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, Scott Westgarth sempat mengucapkan pidato kemengan setelah dinyatakan menang pada laga terakhirnya tersebut.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar