Pebulu tangkis tunggal putra India, HS Prannoy, tidak setuju dengan rencana Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk mengubah sistem skor dan mengurangi waktu istirahat pemain di lapangan pertandingan.
BWF telah mengusulkan agar perubahan dari format 21x3 (best of three) menjadi 11x5 (best of five) dan waktu istirahat pemain saat pertandingan agar dikurangi.
Dalam sebuah proposal pengusulan yang dibuat, BWF juga menyarankan mengurangi waktu yang dibutuhkan saat jeda pertandingan, mengurangi waktu pemanasan, dan pengujian raket, yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan nilai komersial olahraga dan meningkatkan produk siaran bulu tangkis.
(Baca Juga: Bukan China, Ini 3 Negara yang Bikin Malaysia Waspada di Piala Thomas 2018)
Rencana perubahan yang dibuat BWF menimbulkan pro dan kontra, dan Prannoy pun turut andil suara.
Menurut Prannoy, perubahan tersebut tidak akan mencapai tujuan untuk meningkatkan nilai komersial olahraga bulu tangkis.
"Bulu tangkis adalah olahraga yang sangat cepat dan jika Anda tidak memiliki cukup istirahat, Anda tidak punya banyak waktu untuk bernapas. Anda tidak bisa menyapu keringat, Anda tidak bisa minum. Maksud saya peraturan itu bertentangan dengan para pemain," kata Prannoy dikutip BolaSport.com dari Firstpost.
Sementara untuk perubahan sistem skor, Prannoy mengatakan tidak menyetujuinya.
Pebulu tangkis yang kini berada di peringkat 11 dunia itu tetap setuju menggunakan format 21x3.
"Saya tidak benar-benar mendukung format best of five, karena saya tidak menemukan format 21 menjadi membosankan," kata Prannoy.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | firstpost.com |
Komentar