Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) menginginkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) segera menyelesaikan insiden pengaturan skor pertandingan (match fixing) yang melibatkan dua pemain Malaysia.
Persidangan kasus ini telah selesai digelar di Singapura, pada 26-27 Februari lalu.
Namun hingga saat ini, BWF belum mengumumkan apa pun dan tidak ada indikasi kapan federasi tertinggi bulu tangkis itu akan melakukannya.
"Kami belum mendapat jawaban nyata terkait proses hukum," kata Presiden BAM, Datuk Seri Norza Zakaria, dikutip BolaSport.com dari The Star.
(Baca Juga: Daya Pikat Atlet Sumo yang Satu Ini Tidak Bisa Ditolak, Pantas Istrinya Cantik-cantik)
"Sekjen BWF, Thomas Lund, telah berbicara sedikit tentang hal ini, namun sejauh ini hanya informasi umum," ucap Norza.
Pada titik ini, Norza menambahi pihaknya akan terus menunggu keputusan BWF.
"Kami akan terus menunggu keputusan BWF, tetapi kami tentu berharap untuk melihat masalah ini diselesaikan diselesaikan sesegera mungkin," tutur Norza lagi.
Setelah keputusan akhir diumumkan, Norza mengatakanbahwa hasilnya akan menjadi bahan pertimbangan untuk memberantas kasus-kasus yang serupa pada masa mendatang.
"Kami ingin melihat masalah ini diselesaikan karena kami perlu menganalisis dan menyusun bagaimana cara memberantas pengaturan pertandingan di negara ini untuk selamanya," ucap Norza.
Jika dua pebulu tangkis Malaysia yang menjadi tersangka terbukti bersalah, mereka harus siap menerima hukuman untuk tidak bermain seumur hidup.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar