Pasangan ganda putra nasional, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, membeberkan strategi mereka saat mengalahkan sang senior, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pada laga semifinal turnamen German Open 2018.
Fajar/Rian mengaku punya ramuan khusus untuk mengatasi Ahsan/Hendra dengan skor 22-20, 22-20 pada all Indonesian semifinal di Innogy Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman, Sabtu (10/3/2018), tersebut.
"Kami tidak banyak mengarahkan shuttlecock ke atas arena kalau sedang diserang dan main bertahan," ujar Rian yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
(Baca Juga: Proliga 2018 - Tim Putri Bandung Bank BJB Tempel Ketat Jakarta Pertamina Energi)
Pebulu tangkis berusia 22 tahun itu juga menilai strategi tersebut berhasil menembus pertahanan The Daddies, julukan Ahsan/Hendra, dan menghasilkan poin.
"Jadi kami maksa main no lob di depan net," kata Rian menambahkan.
Sebelum "ramuan" tersebut digunakan di lapangan, Fajar/Rian lebih dulu melakukan riset atas penampilan Ahsan/Hendra pada India Open 2018.
"Saya nonton pertandingan mereka di India Open, baru pertama turun turnamen bisa langsung ke semifinal," ucap Fajar.
Fajar juga mengakui bahwa duel melawan pasanagn senior yang pernah menyandang predikat ganda putra nomor 1 dunia adalah laga terberat sepanjang German Open 2018.
(Baca Juga: Aprilia Merasa Bersalah Karena Memecat Sam Lowes)
"Mereka sangat tenang, kami masih gerabak-gerubuk, Hendra/Ahsan bisa netralkan bola (shuttlecock) sampai benar-benar matang," kata Fajar lagi.
Kemenangan atas Ahsan/Hendra membuat Fajar/Rian menjadi wakil terakhir Indonesia pada German Open 2018.
Pada partai final, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan bertemu wakil Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar