Pasangan ganda putra nasional, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, merasa belum puas dengan performa yang mereka tunjukkan pada turnamen bulu tangkis German Open 2018.
Pada turnamen yang digelar di Mulheim an der Ruhr, Jerman tersebut, langkah Ahsan/Hendra terhenti pada babak semifinal yang digelar Sabtu (10/3/2018).
Perjalanan Mmantan ganda putra nomor 1 dunia itu dihentikan oleh junior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Bagi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pencapaian yang diraih pada German Open 2018 belum sesuai dengan ekspektasi.
Ganda putra yang mendapat julukan The Daddies itu pun berharap bisa meraih hasil yang lebih baik pada ajang berikutnya.
(Baca juga: Saksi Perjalanan Karier Lee Chong Wei Komentari Film Rise of The Legend)
"Pastinya belum puas sama penampilan kami di turnamen ini, tetapi ya disyukuri saja," kata Mohammad Ahsan seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
Sebagai pasangan senior yang kembali disatukan pada awal 2018, Ahsan/Hendra diharapkan bisa kembali meraih prestasi seperti sebelumnya.
Mereka tercatat pernah mendapatkan medali emas Kejuaraan Dunia BWF pada tahun 2013 dan 2015, serta sembilan gelar superseries.
Selain itu, Ahsan/Hendra juga pernah meraih medali emas pada ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Setelah German Open 2018, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dijadwalkan bakal mengikuti turnamen bulu tangkis tertua di dunia, All England Open 2018.
(Baca juga: German Open 2018 - Tembus Babak Final, Ganda Campuran Ini Disanjung oleh Presiden BAM)
"Untuk All England, kami jaga kondisi saja. Akan tetapi, lumayan-lah hasil di turnamen German Open," kata Hendra Setiawan.
"Di Jerman, kami bisa memberi perlawanan kepada pasangan-pasangan unggulan dari Denmark, Taiwan, dan bisa melawan Fajar/Rian juga," ujar pria 33 tahun itu.
Sementara itu, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memiliki momen indah dengan All England karena pernah satu kali menjadi juara pada edisi tahun 2014.
Kala itu, Ahsan/Hendra menjadi juara setelah menaklukkan pasangan asal Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, dengan skor 21-19, 21-19.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar