Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, terlibat insiden berdarah pada laga final German Open 2018 yang mempertemukan mereka dengan wakil Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko.
Fajar/Rian menjadi saksi insiden berdarah yang menimpa Kaneko pada awal gim kedua babak final turnamen BWF World Tour Super 300 tersebut.
Inoue/Kaneko memang jatuh bangun ketika menghadapi serangan Fajar/Rian dalam laga perebutan gelar juara German Open 2018.
Runner-up Japan Open 2017 itu kemudian sukses memenangi gim pertama dengan skor 21-16.
Meski unggul pada gim pertama, Inoue/Kaneko tetap berjuang keras sejak awal gim kedua sebelum akhirnya terjadi insiden berdarah di Innogy Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman.
Yuki Kaneko needs a pit stop #badminton #HSBCBWFbadminton pic.twitter.com/T5CFweITRf
— BWF (@bwfmedia) March 11, 2018
Lutut kiri Kaneko mengalami luka berdarah saat melakukan diving untuk mengejar shuttlecock pengembalian dari Fajar saat tertinggal 1-3.
Pertandingan sempat berlanjut beberapa saat sampai akhirnya dihentikan sementara saat poin 2-5 untuk Fajar/Rian.
Lutut kiri Kaneko mendapat perawatan yang kemudian diperban untuk mengurangi infeksi dan dapat melanjutkan pertandingan kembali.
(Baca Juga: Rekap Hasil German Open 2018 - Indonesia Gagal Bawa Pulang Gelar Juara dari Mulheim an der Ruhr)
Kajadian diving Kaneko terbilang cukup ekstrim karena lutut kaki kiri Kaneko menekuk di permukaan lapangan sedangkan kaki kanan lurus.
Posisi inilah yang membuat Kaneko mendapat luka bulat diiringi tetesan darah di kaki kiri pebulu tangkis 23 tahun tersebut.
Lututnya Yuki berdarah gegara diving di lapangan #GermanOpenSuper300 pic.twitter.com/b0HXbZbxav
— IG: bulutangkisRI (@bulutangkisRI) March 11, 2018
Insiden berdarah Kaneno tersebut tidak berakhir sia-sia.
Pada akhir laga, Inoue/Kaneko tampil sebagai juara German Open 2018 setelah mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan skor 21-16, 21-18.
Takuto Inoue/Yuki Kaneko sukses mengantongi gelar juara World Tour series pertama mereka pada kalender kompetisi BWF 2018.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | twitter.com, youtube.com |
Komentar