Pebalap sepeda Indonesia, Terry Yudha Kusuma, pernah berpikir untuk menyerah dengan olahraga yang digeluti dan dicintainya.
"Saya pernah ingin menyerah saat kelas 1 SMA. Waktu itu malas saja kalau lihat sepeda. Jenuh banget," kata pebalap berusia 19 tahun itu saat ditemui oleh BolaSport.com di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/3/2018).
"Pas sudah mau menyerah, tiba-tiba semangat datang. Akhirnya saat kelas 3 SMA diundang untuk memasuki pelatnas balap sepeda," ujar Terry yang merupakan alumni dari SMA Negeri Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Bagi Terry, balap sepeda sudah seperti kehidupannya sendiri.
(Baca Juga: Bikin Aturan Servis Baru, BWF Harusnya Bisa Memberi Contoh Bukan Cuma Menyalahkan)
Dia mengenal balap sepeda sejak kecil yang terinspirasi dari sang ayah.
"Waktu kecil ayah sering sekali ngajak balap sepeda. Dari situlah, rasa suka saya sama dunia balap sepeda mulai muncul," ujar Terry lagi.
Pelabap kelahiran Boyolali (Jawa Tengah) itu kemudian menceritakan kedua orang tua mendukung begitu tahu anaknya menyenangi balap sepeda.
"Kelas 5 SD, saya dimasukkan ke klub balap sepeda, CCC (Custom Cycling Club) di Boyolali," tutur Terry.
Pebalap penyuka soto itu selanjutnya belajar tentang balap sepeda selama delapan tahun di CCC.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar