World Wildlife Fund (WWF) Indonesia dan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) akan memadamkan lampu penerangan dan dekorasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, pada Sabtu (24/3/2018).
Pemadaman tersebut merupakan bagian dari kampanye global Earth Hour yang telah diinisiasi oleh WWF sejak tahun 2007 di Sydney, Australia.
Rencananya, lampu-lampu di SUGBK bakal dipadamkan selama satu jam (20.30 - 21.30 WIB). Langkah ini merupakan simbol kepedulian terhadap isu-isu lingkungan dan perubahan iklim.
(Baca juga: Penambahan Atlet Pelatnas Asian Games 2018 Belum Diipertimbangkan PB PASI)
"Sebagai ikon baru kebanggaan nasional, GBK menjadi simbol kemajuan pola pikir dan sikap masyarakat serta Pemerintah Indonesia terhadap isu lingkungan dan iklim yang kita alami saat ini," kata Rizal Malik selaku CEO WWF-Indonesia, di SUGBK, Kamis (15/3/2018).
Di sisi lain, kawasan GBK tak hanya berpartisipasi pada kampanye Earth Hour, tetapi juga memiliki misi menjadi paru-paru bagi Jakarta.
Selain itu, GBK juga merupakan daerah resapan air dan ruang terbuka hijau, dan sebagai objek wisata serta prasarana komunikasi sosial.
"GBK banyak berbenah untuk menyediakan sarana olahraga terkini yang mendukung konsep keberlanjutan dan ramah lingkungan," kata Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK).
(Baca juga: Pencak Silat Bisa Raih Juara Umum di Asian Games 2018)
Komplek GBK memiliki luas lahan 276 hektar dan menjadi satu dari tiga kawasan hijau di Jakarta selain Monumen Nasional (Monas) dan Kemayoran.
PPK GBK telah mengubah fungsi beberapa sarana menjadi area hijau dan taman kota, serta di antaranya memanfaatkan teknologi panel surya untuk penerangan demi efisiensi energi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar