Ganda putri Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino terbukti sukses menjadi kuda hitam yang membahayakan pada ajang All England Open 2018.
Hal terebut ditunjukkan melalui kemenangan dramatis 15-21, 22-20, 21-16 atas ganda campuran China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Watanabe/Higashino terbilang tampil mengejutkan karena menjadi satu-satunya finalis berstatus non-unggulan pada All England Open 2018.
Ganda campuran Jepang ini bisa dikatakan tidak diperhitungkan pada ajang World Tour Super 1000 ini.
Hal ini tak lain karena rekam jejak Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang terbilang minus di tahun 2018.
(Baca Juga: All England Open 2018 - Kalahkan Wakil China, Ganda Campuran Jepang Ini Cetak Sejarah)
Sampaisebelum gelaran All England 2018, pasangan muda ini selalu terhenti di babak awal dan tak pernah sekalipun menjejakkan kaki ke perempat final.
Di Malaysia Masters 2018, Watanabe/Higashino terhenti di babak 32 besar setelah kalah 23-25, 16-21 dari Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia).
Kemudian kejadian yang sama terulang kembali di Indonesia Masters 2018.
Bertemu Zheng/Huang, Watanabe/Higashino bertekuk lutut di babak 32 besar dengan skor 18-21, 7-21.
Penampilan Watanabe/Higashino sedikit membaik di German Open 2018 karena terhenti di babak 16 besar.
Watanabe/Higashino kalah dari pasangan Korea Selatan, Choi Solgyu/Chae Yoo-jung, dengan skor 19-21, 18-21.
(Baca Juga: Hasil Moto3 Qatar 2018 - Jorge Martin Buka Musim Baru dengan Kemenangan)
Dan siapa yang menyangka jika kuda hitam ini mampu terbang tinggi pada ajang All England Open 2018.
Tak tanggung-tanggung, Yuta Watanabe/Arisa Higashino langsung menyabet gelar juara di turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut.
Watanabe/Higashino juga mencatatkan sejarah sebagai perwakilan Jepang ketiga yang meraih gelar All England setelah Nozomi Okuhara (tunggal putri) dan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (ganda putri).
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | bwfbadminton.com |
Komentar