Akhir bulan Maret 2018, PB Djarum akan datang ke Riau untuk melakukan seleksi pada para pebulu tangkis muda. Penulis: Palti Siahaan
Kedatangan PB Djarum ini terkait dengan program mereka yakni Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018.
Ada delapan kota yang akan dikunjungi untuk seleksi atlet termasuk salah satunya, Pekanbaru, Riau.
Tahun lalu, lewat program yang sama, PB Djarum juga menggelar seleksi di Pekanbaru. Beberapa pebulu tangkis muda Riau yang berbakat pun diboyong ke markas PB Djarum untuk menjalani latihan yang terpusat.
Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi, lewat rilisnya, Minggu (18/3/2018) mengatakan seleksi di Pekanbaru akan digelar pada 24 - 26 Maret di GOR Angkasa. Pekanbaru merupakan kota pertama dari delapan kota yang akan digelar seleksi atlet.
(Baca Juga: All England Open 2018 - Ketika Mads Conrad-Petersen Nyaris Terjungkal di Bawah Net saat Hadapi Marcus/Kevin)
Dikatakannya, ada beberapa alasan sehingga pihaknya memutuskan Pekanbatu menjadi kota peryama digelar seleksi. Yakni berkaca pada audisi imum tahun lalu, Pekanbaru betul - betul menunjukan semangat dan antusiasme yang luar biasa terhadap bulutangkis.
Selain jumlah peserta yang besar, dukungan dari para orang tua dan pelatih lokal juga mewarnai jalannya audisi.
"Gairah bulutangkis di Pekanbaru sangat luar biasa. Kota Pekanbaru kami anggap mewakili potensi bulutangkis yang besar di seluruh wilayah Sumatera pada umumnya," ucap Fung Pemadi seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Pekanbaru.
"Jadi atlet di kota-kota lain, seperti Palembang, Banda Aceh, Medan, Padang, Lampung, dan lainnya, kami harapkan bisa beramai-ramai mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di GOR Angkasa, Pekanbaru," lanjut Fung.
Tim pencari bakat yang diturunkan pun yang sudah berpengalaman dan bahkan sudah memeliki prestasi di tingkat internasional. Tim pencari bakat PB Djarum akan dipimpin legenda bulutangkis Indonesia yakni Christian Hadinata.
Cristian Hadinata yang merupakan peraih juara All England 3 kali di sektor ganda putra itu bersama sejumlah legenda seperti Hastomo Arbi, Hariyanto Arbi, Lius Pongoh, Yuni Kartika, Ellen Angelina, Engga Setiawan, Sulaiman dan legenda-legenda bulutangkis yang lain akan menjadi mata dan telinga PB Djarum dalam menjaring pemain dengan potensi dan bakat yang mumpuni.
(Baca Juga: 3 Maulana Jadi Tumpuan Timnas Indonesia Lintas Generasi, Siapa Terbaik?)
Diterangkannya, seleksi kali ini berbeda dengan tahun lalu yang hanya gojus pada dua kategori kelompok usia. Kali ini, ada tiga kelompok usai yang akan disasar yakni U11, U13, dan U15. Pebulu tangkis yang dicari yakni sektor tunggal putra dan tunggal putri.
Salah satu yang menjadi fokus tahun ini yakni pencarian atlet untuk sektor tunggal putri. Fung menilai, saat ini dibutuhkan lebih banyak pemain muda tunggal putri yang memiliki potensi menjadi pendulang prestasi bulutangkis putri Indonesia di masa depan.
Kriteria atlet yang dicari nantinya yakni selain memiliki bakat dan kemampuan istimewa, sang atlet juga harus memiliki semangat pantang menyerah. Untuk menjadi atlet bulutangkis berprestasi, dibutuhkan mental juara dan semangat pantang menyerah.
Diharapkan, melalui audisi di Pekanbaru, muncul bibit - bibit berbakat dari Pulau Sumatera yang mampu unjuk gigi di tingkat nasional. Sebelumnya, sejumlah pemain bertalenta yang dimiliki PB Djarum lahir dari Sumatera seperti M Ahsan dan Debby Susanto yang kini menghuni Pelatnas.
Dilevel junior, PB Djarum memiliki bakat - bakat muda dari Pekanbaru seperti Vincentius Suwarland dan Rahmad Julio Ritonga yang merupakan jebolan audisi 2015 lalu.
(Baca Juga: Beda Nasib Kevin Brands dan Sang Ayah, yang Satu Dicoret Bali United yang Satu Diinginkan Klub Premier League)
Para atlet yang lolos dari fase audisi umum di Pekanbaru, akan melaju ke babak Final audisi yang digelar pada 7 - 9 September di GOR Djarum, Jati, Kudus. Di tahap final, atlet akan kembali berkompetisi dengan para atlet dari kota - kota lainnya sebelum akhirnya diumumkan siapa saja yang resmi diterima menjadi atlet PB Djarum.
“PB Djarum berkomitmen dalam melakukan pembinaan terhadap atlet sejak usia dini. Pembinaan yang terstruktur dan berjenjang di PB Djarum terhadap atlet usia dini, diharapkan bisa membentuk karakter dan mengasah para atlet untuk mengeluarkan kemampuan terbaik yang dimilikinya,” jelas Fung.
Setelah Pekanbaru, audisi akan digelar di Balikpapan, Manado, Cirebon, Solo, Purwokerto, Surabaya, dan Kudus. Audisi ini dapat diikuti atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10), U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun), dan U15 (untuk peserta dengan umur 13-14 tahun).
Audisi akan dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribun Pekanbaru |
Komentar