Olahraga tinju memang dikenal identik dengan para kaum adam.
Bukan tanpa alasan, tindu digadang-gadang menjadi salah satu olahraga yang membutuhkan kekuatan fisik yang prima.
Meskipun demikian, perempuan bernama Shahnaz Kamal di Pakistan justu menabrak stigma "tinju milik laki-laki".
Dirinya memberanikan diri menjadi seorang pelatih tinju profesional.
Dilansir BolaSport.com dari Tribune Pakistan, Kamal memiliki mimpi untuk mengukir sejarah tinju perempuan di Pakistan.
"Kami menjadi yang pertama yang mebawa perempuan ke dunia tinju," ujar Kamal
Kamal sendiri merupakan satu-satunya petinju perempuan yang terdaftar di Federasi Tinju Pakistan (PBF).
(Baca Juga: Timnas Inggris Lakukan Aksi Tanam Pohon, Ada Kaitannya dengan Perang Dunia I)
Rupanya bakat melatih tinju yang dimiliki Kamal sekarang justru berasal dari suaminya.
"Suamiku menjadikanku murid. Dia menunjukkan bagaimana bertinju. Aku belajar dalam dua tahun, dan suamiku sudah mengajarkan semuanya," ucap Kamal dikutip BolaSport.com dari Tribune Pakistan.
Perjuangan Kamal berawal dari kamp pelatihan di kota Peshawar.
Setelah seorang anak didiknya mendapatkan medali perungu di South Asian Games, kota Peshawar ikut berbangga dengan perjuangan para petinju perempuan ini.
Suami Shahnaz Kamal, Syed Kamal Khan rupanya juga punya cukup andil dalam prestasi istrinya.
Modal Rp 779 Miliar, Anda Bisa Bentuk Sebuah Tim Berisi Pemain-pemain Ini di Liga Spanyol https://t.co/6M8OlLcmlk
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 21, 2018
Selain melatih, Syed Kamal juga mendukung penuh pilihan hidup Shahnaz Kamal bergulat di dunia tinju.
"Ini jalan Tuhan. Olahraga adalah jalan yang baik, bahkan yang terbaik. Kami tak peduli pada apa kata orang, tak ada rasa malu atau perasaan buruk tentang ini," ujar Syed Kamal.
Meskipun telah menorehkan prestasi, rupanya ada satu kekecewaan yang dirasakan keluarga Kamal.
Sebabnya, tak ada aksi nyata dari pemerintah daerah dalam pengembangan bakat perempuan di dunia olahraga.
Semoga saja banyak perempuan lain yang terinspirasi dari sosok Shahnaz Kamal ini.
Editor | : | Fabianus Riyan Adhitama |
Sumber | : | VOA, tribune.com.pk |
Komentar