Indonesia tampaknya memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus segera dikerjakan menjelang bergulirnya turnamen bulu tangkis beregu Piala Thomas dan Uber 2018.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti membeberkan bahwa tim Thomas dan Uber Indonesia memiliki peluang yang berbeda.
Mantan tunggal putri andalan Indonesia tersebut berkaca pada hasil di Kejuaraan Beregu Asia 2018 pada Februari lalu.
"Memang tim Thomas lebih besar peluangnya, lebih punya kans," ujar Susy seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
(Baca Juga: Tanggapan Susy Susanti Mengenai Hasil Drawing Wakil Indonesia pada Piala Thomas dan Uber 2018)
Hal tersebut tak lepas dari prestasi tim Thomas Indonesia yang sukses mempertahankan gelar juara Kejuaraan Beregu Asia 2018 dengan menang 3-1 atas China.
Sementara tim Uber Indonesia terhenti di semifinal Kejuaraan Beregu Asia 2018 setelah dihentikan 0-3 oleh Jepang.
"Kalau target, maunya Piala Thomas kembali ke Indonesia. Tetapi kami berpikir satu-satu dulu. Intinya semua harus lewat proses," kata Susy melanjutkan.
Pada sisi lain, Susy mengatakan bahwa masalah kekompakan di dalam tim masih menjadi PR yang harus diselesaikan jika ingin meraih hasil terbaik di ajang tersebut.
Istri Alan Budi Kusuma itu menambahkan jika Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) saat ini masih meneropong kecenderungan setiap pemain pelatnas.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar