Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia- Rencana Perbasi Berpeluang Gagal

By Persiana Galih - Minggu, 1 April 2018 | 15:28 WIB
Spesialis Kedokteran Olahraga dari Indonesia Sports Medical Centre, dr. A. Andi Kurniawan Sp. KO. (kiri), berbicara dalam acara media briefing FWD North Pole Marathon di Kaffeine, SCBD, Jakarta, Rabu (28/3/2018).
SEPTIAN TAMBUNAN/BOLASPORT.COM
Spesialis Kedokteran Olahraga dari Indonesia Sports Medical Centre, dr. A. Andi Kurniawan Sp. KO. (kiri), berbicara dalam acara media briefing FWD North Pole Marathon di Kaffeine, SCBD, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Jika dilihat dari kacamata sains, proyek Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dalam mendatangkan dan mewarganegarakan sepuluh pebasket Afrika terbilang nekat.

Pasalnya, Perbasi tak melalui pengecekan medis secara maksimal, sebelum benar-benar merekrut sepuluh pebasket Afrika tersebut.

Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih berencana terbang ke Mali, Afrika Barat, pada awal April 2018 untuk memulai misi perekrutan pemain.

Di Mali, telah menunggu seorang agen dengan para pebasket dari beberapa negara Benua Afrika.

Perbasi berencana membawa seorang dokter untuk menguji kesehatan pebasket Afrika itu.

"Kami akan cari dokter ahli kesehatan dan fisik. Kami minta dokter memastikan agar pebasket yang kami inginkan tak terjangkit HIV," kata Danny, kepada BolaSport.com.

Rencananya, Danny dan tim akan berada di Mali selama dua hari saja.

(Baca juga: Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia - Perbasi Warganegarakan Sepuluh Orang Afrika untuk Timnas)

Mendengar hal tersebut, dokter olahraga, Andi Kurniawan, khawatir. Menurut dia, sebaiknya Perbasi tak hanya mengecek darah saja, melainkan menempuh pendekatan sains lebih dalam sebelum resmi merekrut para pebasket Afrika itu.

"Ada metode medis yang disebut identifikasi bakat. Dengan cara itu, kita bisa tahu apakah pebasket ini punya potensi menjadi pebasket andal atau tidak. Semuanya bisa dilihat lebih dulu, agar Perbasi tak membeli kucing dalam karung," katanya kepada BolaSport.com.

Namun, identifikasi bakat secara medis tak dapat dilakukan dengan mudah. Apalagi, mengingat Perbasi hanya berada di Mali selama dua hari saja.

"Tim medis tentu membutuhkan waktu lebih lama untuk identifikasi itu, apalagi jumlahnya sepuluh orang," ucap Andi.

"Bukan cuma itu, tim medis perlu membawa para pebasket itu ke dalam laboratorium dan peralatan lengkapnya untuk melakukan pengujian," kata dokter yang juga menjadi tim medis Michael Essien dan Carlton Cole saat dikontrak Persib Bandung ini.

Sebenarnya, Andi tak begitu sepakat dengan pendapat Perbasi bahwa orang Afrika memiliki genetika yang lebih baik daripada orang Indonesia dalam urusan bola basket. Pendapat itu pula yang menjadi landasan pelatih timnas basket Indonesia, Fictor Roring, sepakat dengan Perbasi.

Menurut Andi, setiap orang memiliki bentuk genetika berbeda tanpa memandang ras.

(Baca juga: Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia - Komentar Menpora soal Rencana Perbasi Datangkan Warga Afrika)

"Semua anggapan itu tidak benar. Orang Afrika tidak menjamin akan punya kualitas lebih bagus dari orang Indonesia," tuturnya.

Maka itu, ia berharap Perbasi terlebih dulu melakukan pendekatan sains pada para pebasket U15 Indonesia sebelum merekrut orang Afrika.

Menurut dia, sisa waktu tiga tahun (hingga kualifikasi piala dunia pada 2021) cukup untuk melakukan identifikasi bakat pebasket lokal.

Perbasi terpaksa merekrut dan mewarganegarakan sepuluh pebasket Afrika untuk memperkuat timnas Indonesia yang mesti lolos kualifikasi Piala Dunia Basket 2023 pada 2021.

Kebutuhan untuk memiliki tim yang kuat muncul setelah Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 bersama Jepang dan Filipina.

Baca Liputan Khusus Tabloid BOLA dan BolaSport.com:

Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia

 

Apa persiapan Perbasi menyambut Piala Dunia Basket tahun 2023 di Jakarta? Salah satunya mendatangkan sepuluh pebasket Under 15 (U15) Afrika. Danny Kosasih, Ketua Umum Perbasi, menganggap para pebasket Afrika memiliki potensi yang luar biasa untuk membantu timnas Indonesia bersaing di Piala Dunia. Rencananya, sepuluh pebasket Afrika itu akan dijadikan warga negara Indonesia. Tentunya, lewat sistempembayaran yang telah disepakati dengan agen pemain. Kerjasama ini tak lepas dari jasa menantu Raja Dangdut Rhoma Irama, Mehmet Cetin sebagai penyambung lidah antara Perbasi dan agen. Danny mengaku penjualan pemain Afrika ke kancah internasional merupakan hal lumrah yang sudah dilakukan negara-negara lain, terutama Asia. Setidaknya menurut Perbasi, mendatangkan pemuda asing usia di bawah 15 tahun jauh lebih mudah daripada menaturalisasi pemain. ditambah adanya aturan orang asing di bawah 15 tahun dapat memilih kewarganegaraan tanpa perlu melalui proses birokrasi yang berbelit. Apa pendapat Bolamania? Sudah seputus asa itukah Perbasi akan kemampuan pebasket di negaranya sendiri? Akankah Pemerintah mau bekerjasama dan mendanai mega proyek Perbasi yang konon menelan biaya hingga ratusan milyar rupiah ini? Sila nikmati penelusuran BOLA di edisi Jumat yang sudah terbit hari ini. #CintaiprodukIndonesia Backsound: @iwaktherockfish

A post shared by TABLOID BOLA (@tabloid_bola) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Tentang Rival Terkuat dalam Sejarah Kariernya, Marc Marquez Yakin Valentino Rossi Tidak Perhitungkan Dirinya

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Brighton
13
23
3
Man City
12
23
4
Chelsea
12
22
5
Arsenal
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Mallorca
15
24
6
Athletic Club
14
23
7
Osasuna
14
22
8
Girona
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X