Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Goh Giap Chin, sukses mencuri perhatian setelah menjadi runner-up turnamen International Challenge 2018.
Goh yang merupakan pemain independen dari Akademi Bulu Tangkis Visi Baru (NVBA) dinilai mampu menunjukkan bahwa kualitasnya tidak kalah jika dibandingkan dengan para pemain pelatnas Malaysia.
Goh yang kini berusia 24 tahun itu pun berharap setelah ini diberi kesempatan lain untuk menunjukkan kemampuannya di turnamen yang levelnya lebih tinggi.
"Saya senang bisa mencapai final di Hanoi karena saya sudah mempersiapkan diri dengan baik dengan para pelatih di NVBA. Meski sangat disayangkan, pada akhirnya saya hanya keluar sebagai runner-up," kata Goh dikutip BolaSport.com dari The Star.
(Baca Juga: Antara Liem Swie King, Kudus, dan Pahlawan Baru Bulu Tangkis Indonesia)
Bagi Goh, Vietnam International Challenge menjadi turnamen internasional pertamanya.
"Ini benar-benar turnamen internasional pertama saya tahun ini karena Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) tidak mengizinkan saya bermian di Level 4 manapun atau yang lebih tinggi," ujar Goh.
"Saya berharap BAM akan mempertimbangkan kembali dan memungkinkan saya untuk bersaing di turnamen yang dengan tingkat yang lebih tinggi," ucap Goh.
Selanjutnya jika BAM menghendaki, Goh ingin mewakili negaranya di Piala Thomas 2018.
"Saya ingin mewakili negara untuk Piala Thomas dan mudah-mudahan memenuhi syarat untuk tampil di Olimpiade pada masa mendatang," tutur Goh lagi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar