Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) menilai penerapan aturan servis baru masih salah.
Federasi Bulutangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) mengeluarkan sejumlah aturan baru pada 2018. Salah satunya adalah penetapan batasan tinggi servis setiap pemain menjadi 115 cm.
Sebelumnya, tinggi servis disesuaikan dengan dengan antropometri tubuh masing-masing yaitu di rusuk terbawah.
Aturan batasan tinggi servis ini mengharuskan saat pertemuan shuttlecock dan kepala raket (impact), tidak boleh lebih tinggi dari 115 cm.
Ketentuan ini sudah dicoba pada Jerman Open dan All England Open 2018.
Sekretaris Badminton Association of Malaysia (BAM) Datuk Ng Chin Chai mengatakan bahwa aturan servis baru butuh waktu untuk ditetapkan dan diterima.
"Ada keluhan dalam turnamen baru-baru ini (Jerman Open dan All-England), tetapi masalahnya bukan aturan tetapi pelaksanaan oleh servis judge," kata Chin Chai.
(Baca juga: Galang Hendra Pratama Raih Penghargaan sebagai Pebalap Terbaik)
"Aturan servis ini masih baru bagi wasit dan mereka tidak terbiasa melihat garis (dari dua plexiglass). Jelas masih ada area abu-abu dan itu menyebabkan terjadinya banyak kesalahan," ucap Chin.
Meski begitu, Chin menilai para wasit akan lebih berpengalaman dalam menerapkan aturan servis baru ini.
Chin mengakui bahwa aturan servis tersebut memberi sedikit keuntungan bagi pemain Asia.
"Dalam aturan lama, wasit melihat tinggi servis yang disesuaikan dengan dengan antropometri tubuh masing-masing yaitu di rusuk terbawah dan hal itu sangat subjektif.
"Lalu, ada aturan di mana raket harus miring ke bawah, jika tidak pemain salah. Aturan lama bisa diperdebatkan dan sekarang kami memiliki tinggi tetap di atas 115 cm untuk membantu hakim garis," ucap Chin.
(Baca juga: Ini Jadwal Putaran Pertama Final Four Proliga 2018)
Chin menilai bahwa pemain Asia umumnya lebih pendek sehingga aturan baru memberi mereka keuntungan karena mereka sekarang memiliki titik kontak yang lebih tinggi ketika mereka memberi servis.
BAM telah melakukan sesi pelatihan untuk pelatih kepala dan pemain untuk menjelaskan aturan layanan servis baru pada pekan lalu.
"BWF masih melakukan eksperimen dengan aturan servis baru melalui teknologi yang lebih baik seperti sinar laser atau kamera di masa mendatang. Kami ingin menjadi lebih baik dalam hal servis ini," tutur Chin.
Selain regulasi perihal servis, BWF juga memiliki wacana terkait perubahan skor pertandingan. Namun, sejauh ini, perubahan skor pertandingan belum pernah diuji coba pada turnamen apa pun.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star.com.my |
Komentar