Petinju profesional asal Inggris, Tyson Fury, menyebut pertarungan antara Anthony Joshua (Inggris) dan Joseph Parker (Selandia Baru) seperti pertandingan tinju antara dua gelandangan.
Dua petinju juara dunia kelas berat tersebut bertemu dalam sebuah pertarungan unifikasi yang digelar di Principality Stadium, Cardiff, Wales, Sabtu (31/3/2018).
Duel yang disaksikan oleh sekitar 78.000 penonton secara langsung itu berhasil dimenangkan oleh Anthony Joshua.
Fury yang merupakan mantan juara tinju kelas berat lineal akhirnya turut berkomentar.
(Baca Juga: Anthony Joshua Sewa Petugas Keamanan Ekstra hingga Surat Penahanan untuk Deontay Wilder)
"Mereka (Joshua dan Parker) seperti sepasang gelandangan," kata Fury dikutip BolaSport.com dari News.
"Tidak ada kemampuan baik yang ditampilkan, tidak ada pertunjukkan, buang-buang uang dan waktu, lelucon apa itu?" lanjut petinju berusia 29 tahun itu.
Walaupun melabeli pertarungan itu layaknya dua gelandangan bertemu, Fury tidak memungkiri jika dirinya ingin berduel dengan Joshua.
"AJ (sapaan akrab Joshua) bukan superstar. Saya bisa mengalahkan AJ dalam pertandingan comeback saya. Dia bahkan tidak cukup baik untuk menjadi lawan saya dalam sesi latih tanding," tutur Fury.
(Baca Juga: Presiden BAM Desak Para Pelatih Lakukan Ini Agar Bulu Tangkis Malaysia Bisa Berkembang)
Fury melanjutkan dengan mengatakan Joshua akan kalah jika berani menantang juara kelas berat versi WBC, Deontay Wilder (Amerika Serikat).
Fury lantas mengharapkan agar Joshua tidak bertarung dengan Wilder.
"AJ, saya mohon, jangan bertarung melawan Wilder karena dia akan membuatmu KO. Lebih baik terima tawaran 50 juta euro dari saya," ucap Fury menyindir Joshua
Tyson Fury sendiri saat ini tengah mencoba untuk melakukan comeback ke arena pertandingan setelah mendapatkan kembali lisensinya sebagai seorang petinju.
Sebagai informasi, Fury sempat diskors dari dunia tinju profesional pada 2016 karena masalah penyalahgunaan obat (doping).
Tyson Fury juga sempat mendapat perawatan karena mengalami masalah atau gangguan pada mentalnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | news.com.au |
Komentar