Joseph Parker Akui Skor Kemenangan Anthony Joshua Berjarak Terlalu Jauh

Joseph Parker dan timnya percaya bahwa dia layak mendapatkan skor yang lebih banyak saat pertarungan unifikasi kelas berat melawan Anthony Joshua.

Parker dan Joshua merupakan para juara tinju kelas berat dan telah dipertemukan dalam sebuah duel unifikasi yang digelar di Principality Stadium, Cardiff, Wales, Sabtu (31/3/2018).

Di pertemuan tersebut, Joshua meraih kemenangan angka dari tiga hakim yang ada.

Masing-masing hakim memberikan skor keunggulan untuk Joshua dengan rincian, Ian Scott (119-109), Steve Gray (118-110), dan Steve Weisfeld (118-110).

(Baca Juga: Ingat Pevoli Paling Cantik Sedunia Bernama Sabina Altynbekova? Begini Nasibnya Sekarang)

"Saya pikir jarak skor terlalu jauh. Tetapi Anda tahu, itu hakim," kata Parker pada konferensi pasca-pertarungan dikutip BolaSport.com dari Boxing Scene.

"Hakim telah melakukan tugasnya. Anda tidak bisa mengeluh, tetapi saya pikir mereka memberi skor yang jaraknya terlalu lebar," lanjut petinju asal Selandia Baru itu.

Jika menelisik dari sebuah statistik tidak resmi dari CompuBox, skor yang mengunggulkan Joshua menjadi hal yang wajar.

Joshua melesatkan 139 pukulan dari total 383 pukulan secara keseluruhan.

Jumlah pukulan yang didaratkan petinju Inggris itu lebih banyak dari Parker (101 dari total 492 pukulan).

Keunggulan Joshua menurut CompuBox didapat jika menghubungkan total pukulan dengan jumlah menyasar dengan tepat.

Hasilnya, skor Joshua memang lebih banyak, yakni 93 pukulan tepat sasaran, sedangkan Parker hanya 49 pukulan.

Kekalahan ini meskipun belum melegakan hati Parker, ternyata sudah lebih dari cukup untuk sang promotor, David Higgins.

(Baca Juga: Tyson Fury Sebut Pertarungan Anthony Joshua Kontra Joseph Parker seperti Pertandingan antara 2 Gelandangan)

"Pertama-tama, saya bangga dengan Joseph dan tim kami," kata Higgins.

"Saya setuju dengan apa yang Joseph dan pelatih (Kevin Barry) telah lakukan. Tetapi, seseorang harus berbaik hati dalam kekalahan. Dan saya pikir, kami tidak cukup kuat untuk bisa memenangkan pertarungan melawan Anthony di kampung halamannya sendiri," lanjut Higgins.

Setelah meraih kemenangan atas Parker, Joshua resmi mengoleksi empat sabuk kelas berat versi IBF, IBO, WBA, dan WBO.

 

Jika proyek Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dalam merekrut dan mewarganegarakan sepuluh pebasket U15 Afrika berjalan lancar, mereka dipastikan telah melakukan pelanggaran hukum. Alasannya, tak ada undang-undang yang dapat menjadi pijakan hukum dalam proses perekrutan tersebut. Jika memang ingin merekrut pebasket asing di bawah 18 tahun, Perbasi harus melalui skema pemilihan warga negara. Namun, itu tak mungkin dilakukan karena proses pemilihan warga negara hanya diperbolehkan bagi warga negara asing hasil kawin campur. Apa pendapat kalian? #Basket #Perbasi #Olimpik

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Apr 1, 2018 at 5:15am PDT