Absennya tiga pebulu tangkis nomor 1 dunia pada Kejuaraan Asia 2018 memunculkan nama-nama baru sebagai pemain unggulan kesatu.
Di antara para pemain unggulan teratas itu, ada nama wakil Indonesia yakni pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Duet Tontowi/Liliyana sebetulnya hanya berperingkat kedua dunia, satu setrip di bawah pasangan China, Zheng Siwei/Chen Qingchen, yang masih memuncaki daftar peringkat nomor ganda campuran.
Namun, tak lagi dipasangkannya Zheng/Chen oleh asosiasi bulu tangkis China membuka jalan bagi Tontowi/Liliyana untuk menyandang status unggulan pertama pada Kejuaraan Asia 2018.
(Baca Juga: Marcus Fernaldi Gideon Akan Menikah, Minions Absen pada Badminton Asia Championship)
Selain Tontowi/Liliyana, pebulu tangkis tunggal putra India, Kidambi Srikanth, juga menjadi pemain non-nomor satu dunia yang berhasil menempati posisi unggulan kesatu pada Kejuaraan Asia 2018.
Seperti Tontowi/Liliyana, Srikanth menyandang status tersebut karena pemain nomor satu dunia absen pada kejuaraan yang berlangsung di Wuhan Sports Center Gymnasium, Wuhan, China, 24-29 April mendatang.
Viktor Axelsen yang merupakan pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia asal Denmark tidak tampil pada Kejuaraan Asia 2018 lantaran dia bukan pemain dari Benua Asia.
Berdasarkan hal inilah, status unggulan kesatu pada Kejuaraan Asia 2018 akhirnya menjadi milik Srikanth yang berperingkat kedua dunia.
Dari nomor ganda putra, pasangan China, Li Junhui/Liu Yuchen, juga menerima nasib serupa dengan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Kidambi Srikanth.
Li Junhui/Liu Yuchen menjadi unggulan kesatu setelah pasangan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, memutuskan mundur.
Pernikahan Marcus Fernaldi Gideon serta keputusan pelatih ganda putra nasional, Herry Iman Pierngadi, agar anak-anak didiknya fokus ke Piala Thomas 2018 menjadi alasan pasangan ganda putra nomor 1 dunia tersebut absen dari Kejuaraan Asia 2018.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | twitter.com/INABadminton, Bwfbadminton.com |
Komentar