Asisten Pelatih Ganda Putri PBSI, Chafidz Yusuf, mengakui performa tiga pasangan Indonesia pada Osaka International Challenge 2018 belum optimal.
Tiga wakil ganda putri yang turun di Osaka merupakan kombinasi pasangan baru.
Ketiganya adalah Nitya Krishinda Maheswari/Ni Ketut Mahadewi Istarani, Anggia Shitta Awanda/Meirisa Cindy Sahputri, dan Rosyita Eka Putri Sari/Yulfira Barkah.
Namun, ketiga pasangan tersebut belum mampu mengeluarkan kemampuan terbaik sehingga mereka harus angkat koper lebih dulu sebelum turnamen berakhir.
(Baca Juga : F1 GP Bahrain 2018 - Dapat Hukuman, Lewis Hamilton Dipastikan Tidak Bisa Meraih Pole Position)
"Pemain-pemain kita masih kalah tahan di lapangan, konsentrasinya, dan kalah save," kata Chafidz yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia, Jumat (7/4/2018).
"Dengan adanya reli-reli panjang dan lawan tidak mudah dimatikan, pertahanannya pun kalah rapat," ujar dia menambahkan.
Chafidz mengaku sudah mencoba berbagai pola terhadap para anak asuhnya untuk dapat mengatasi permainan lawan, namun hasil yang didapat tak sesuai dengan harapan.
"Lawan nggak mudah ditembus, akhirnya pengembalian pemain kita yang justru membuat mereka mudah diserang balik," ucap Chafidz Yusuf.
Anggia/Meirisa sudah tersingkir sejak babak pertama setelah kalah 21-16, 16-21, 15-21 dari pasangan tuan rumah, Erina Honda/Nozomi Shimizu.
(Baca juga: 3 Ganda Putri Indonesia Akan Diobservasi Lagi pada China Masters 2018)
Adapun Nitya/Ni Ketut harus mengalami kekalahan 18-21, 14-21 dari pasangan Jepang lainnya, Riri Kawashima/Saori Ozaki.
Sementara itu, Rosyita/Yulfira ditaklukkan pasangan unggulan pertama, Naoko Fukuman/Kurumi Yonao (Jepang), dengan skor 10-21, 17-21.
Pada sisi lain, Indonesia tak memiliki wakil pada babak semifinal Osaka International Challenge 2018.
Pemain tunggal putra, Panji Ahmad Maulana, juga tersingkir setelah dikalahkan Minoru Koga (Jepang) 10-21, 13-21.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar