Pertempuran sedarah atau perang saudara yang terjadi pada final tunggal putri Commonwealth Games 2018 membuat pelatih bulu tangkis India, Pullela Gopichand, tak bisa berkata-kata.
Rasa bangga tidak henti-hentinya diungkapkan Pullela Gopichand melihat dua anak didiknya, Saina Nehwal dan Pusarla Venkata Sindhu, membuat nama India menguasai salah satu nomor bulu tangkis pada turnamen negara persemakmuaran dunia tersebut.
"Berada dalam posisi di mana dua pemain kami saling berhadapan satu sama lain pada final turnamen sekelas Commonwealth Games adalah sesuatu yang membuat kami sangat bangga," ujar Gopichand yang dikutip BolaSport.com dari Firstpost.
Laga final nomor individu nomor tunggal putri Commonwealth Games 2018 mempertemukan Saina Nehwal dan Pusarla Venkata Sindhu.
Mereka saling bersaing demi predikat pemain tunggal putri terbaik di antara negara-negara persemakmuran.
Saina Nehwal sukses menjadi kampiun atas sang kompatriot melalui kemenangan straight games (21-18, 23-21).
Berkat kemenangan itu, Nehwal pun sukses naik ke podium kampiun dan berhak atas medali emas, sedangkan Sindhu menjadi runner-up dan merengkuh medali perak.
Selain Nehwal dan Sindhu, India juga mendapat tambahan dua perak dan satu perunggu dari kategori individu.
Kidambi Srikanth dan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty sukses menyabet medali perak pada nomor tunggal putra dan ganda putra.
(Baca Juga: India Punya Harapan Memenangkan Medali Emas Bulu Tangkis Asian Games 2018 dari 2 Pemain Ini)
Sementara itu, pasangan nomor ganda campuran Ashwini Ponnappa/N. Sikki Reddy menyumbang medali perunggu.
Pullela Gopichand pun melihat perkembangan tersebut sebagai bentuk kemajuan bulu tangkis India yang kian hari tidak hanya fokus pada satu atau dua individu saja.
"Saya katakan dengan banyak rasa bangga karena awalnya jika melihat sejarah bulu tangkis India hanya satu atau dua pemain yang menonjol dari tahun ke tahun mungkin 30 atau 40 tahun," kata Gopichand.
"Sekarang keadaannya berbeda. Hari ini setiap anggota tim memiliki konstribusi masing-masing," tutur Pullela Gopichand.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | firstpost.com |
Komentar