Persatuan Senam Indonesia (Persani) ingin menjadikan kejuaraan senam artistik internasional bertajuk 15th Junior Artistic Gymnastic Asian Championship 2018 pada 25-28 April mendatang sebagai kesempatan untuk membangkitkan olahraga senam Tanah Air.
"Persiapan kami sudah 99 persen sejak kami mempersiapkan diri pada pertengahan 2017. Indonesia terpilih karena kepercayaan Asian Gymnastic Union (AGU)," kata Manajer kompetisi cabang gymnastics untuk Asian Games dan Junior Artistic Gymnastics Asian Championship Ita Yuliati.
Ita menjelaskan bahwa pada SEA Games Singapura 2015, Indonesia meraih satu medali perak. Namun, pada SEA Games 2017 raihan medali dari cabang senam meningkat.
Pada SEA Games 2017, tim senang mendapat satu medali emas, dua medali perak, dan enam medali perunggu.
"Kami sadar bahwa cabang senam belum dikenal secara luas. Tetapi, tantangannya harus punya venue memadai, peralatan, dan sistem skor," ucap Ita dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta, Rabu (18/4/2018).
(Baca juga: Ini Target Tim Indonesia pada Kejuaraan Senam Artistik Junior Asia 2018)
"Sistem skor mahal dan tidak ada di Indonesia. Untuk Asian Games, kami pinjam ke Swiss Timing. Semoga ke depan, ada software yang bisa mengembangkan program skor ini," ujar Ita.
Selain itu, venue pertandingan untuk menampung perlaatan berukuran 60x40 meter tidak banyak tersedia di Jakarta.
"Peralatan merupakan tantangan paling besar. Kami menggelar kejuaraan Asia Junior ini di Istora yang memiliki ukuran 50x20 meter. Karena itu, kami putuskan tidak menggunakan podium," ucap Ketua Umum Persatuan Senam Indonesia (Persani) Ilya Avianti.
Kompetisi ini akan dibuka pada 25 April pukul 09.00 WIB di Istora Senayan. Namun, podium training sudah dimulai sejak 23-24 April di lokasi yang sama mulai pukul 08.00-21.00 WIB.
Masyarakat yang ingin menyaksikan pertandingan bisa melakukan registrasi melalui www.inagym.com/event.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar