Piala Thomas 2018 yang digelar di Bangkok, Thailand, 20-27 Mei mendatang merupakan salah satu turnamen yang diprioritaskan Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) tahun ini.
Indonesia diharapkan membawa pulang Piala Thomas yang kali terakhir diraih pada 2002.
Tahun ini, tim Piala Thomas Indonesia tergabung di Grup B bersama Korea Selatan, Kanada, dan Thailand.
"Pada perebutan posisi di pul, pelatih harus cerdik menurunkan pemain sehingga pada pertemuan krusial betul-betul siap. Sektor ganda harus meraih dua poin," kata legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata, kepada BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta.
Christian menjelaskan bahwa ketika menghadapi fase gugur, Indonesia jangan sampai tergantung dengan negara lain.
"Jangan coba-coba memasukan pasangan kombinasi pada babak delapan besar. Kecuali, kalau ada yang cedera," ujar Christian.
Menurut Christian, keberhasilan tim putra Indonesia menjuarai Kejuaraan Beregu Asia 2018 jangan membuat tim terlena. Pasalnya, pada kejuaraan tersebut tidak semua negara turun dengan kekuatan penuh.
(Baca juga: Malaysia International Challenge 2018 - Dapat Gelar Pertama pada 2018, Ini Kesan Ahsan/Hendra)
"Pada fase grup jangan sampai nasib kita ditentukan oleh negara lain. Kita justru harus jadi penentu nasib negara lain," ucap Christian.
"Sebagai bagian dari strategi, Indonesia boleh menurunkan pasangan kombinasi. Dengan catatan, pemain yang diturunkan kekuatannya tidak berbeda jauh dari aslinya," tutur Christian.
Christian menceritakan momen pada Piala Thomas 1984 di Kuala Lumpur, Malaysia. Saat itu, pasangan ganda putra Liem Swie King/Kartono diturunkan pada partai penentu.
Liem yang biasanya bermain di sektor tunggal putra tampil di nomor ganda putra sebagai bagian dari strategi.
"Strategi ini membuat lawan tidak bisa menebak pola permainan mereka karena tanpa disangka, King/Kartono bisa menjadi pasangan yang solid," aku Christian.
"Hal ini juga terjadi pada Piala Thomas 2000. Trikus Harjanto/Halim Haryanto yang biasanya tidak berpasangan di nomor perorangan bisa menyumbang poin," kata Christian.
(Baca juga: Pebalap AHRT Kuasai Podium pada Balapan Ke-2 ARRC Australia 2018)
Pada Piala Thomas 2016, Indonesia menjadi runner-up setelah kalah dari Denmark dengan skor 2-3.
PBSI belum menentukan formasi inti ganda putra yang akan diturunkan pada Piala Thomas 2018. Satu tempat sudah dipastikan jadi milik pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Untuk dua pasangan lainnya, pelatih masih akan melakukan penilaian pada Kejuaraan Asia yang digelar 24-29 April di Wuhan, China.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar