Hampir tiga tahun vakum bertinju, kekuatan petinju kelas berat Inggris, Tyson Fury, tampak tidak berkurang. Hal ini diakui oleh Dave Allen, yang juga menjadi sparring partner Anthony Joshua (Inggris).
Tyson Fury terakhir bertinju melawan Wladimir Klitschko (Ukraina) demi memperebutkan gelar WBA, IBF, WBO, dan IBO pada 28 November 2018 silam.
Meski begitu, Dave Allen, mengakui kekuatan tinju dan skill lawan sparingnya itu.
Petinju yang juga pernah sparring bersama Anthony Joshua dan Wladimir Klitschko itu merasa Fury bisa mengalahkannya dengan satu tangan.
Allen yang pernah menantang gelar kelas berat Commonwealth itu merasa pukulan Fury merupakan pukulan terberat yang pernah ia rasakan.
(Baca Juga : Jelang Bertanding Juara Kelas Ringan WBA Ini Malah Tambah Pede)
"Sudah lama saya katakan, selama pengalaman saya di ring Fury memiliki pukulan terberat," ujar Allen dikutip BolaSport.com dari BoxingScene.
Menurut Allen, saat dia menerima pukulan dari Fury, dia merasa tidak pernah dipukul sekeras ini.
Selain itu, petinju dengan tinggi 191 cm ini menjelaskan bahwa Fury menikmati memukul orang lain di atas ring.
"Sejujurnya saya pikir dia (Fury) senang menyakiti dan menggangu orang dengan bakatnya. Dia bisa memukul terus menerus dan membuat KO orang serta dia menikmati tinju dan menggangu orang," kata petinju berusia 26 tahun ini.
(Baca Juga : Berakhir Imbang Jessie Vargas Siapkan Tempat Ini Untuk Tantang Adrien Broner)
Allen pun merasa kaget bahwa Fury masih memiliki tinju yang berat.
Sempat berpikir performa Fury bakal kendor, namun ternyata perkiraan Allen keliru.
Tyson Fury bakal kembali berlaga pada 9 Juni 2018 mendatang meskipun masih belum menemukan lawan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar