Promotor Anthony Joshua, Eddie Hearn, punya satu syarat untuk percayai tawaran pihak Deontay Wilder.
Promotor petinju kelas berat asal Inggris, Anthony Joshua, Eddie Hearn, tertarik untuk menelusuri tawaran 50 juta dolar (Rp 700 miliar) dari pihak Deontay Wilder (Amerika Serikat).
Tak percaya begitu saja, Hearn merasa penawaran untuk membicarakan pertandingan unifikasi gelar kelas berat tidak benar adanya.
Hal itu diperkuat dengan penasehat dan wakil manajer Wilder, Al Haymon dan Shelly Finkel yang enggan menemui Hearn, Jumat (27/4/2018) pagi.
(Baca Juga : Sempat Dingin, Begini Respons Warga Rusia Seusai Daud Yordan Menangi Laga)
Dua pekan lalu, Hearn mengajukan pertemuan, namun Haymon dan Finkel membatalkan pertemuan tersebut.
Finkel beralasan bahwa pertemuan tersebut bakal tidak produktif, jika Hearn tidak mengiyakan penawaran mereka.
Sontak hal tersebut membuat promotor Joshua ini berpikiran bahwa tawaran mereka hanya gertakan belaka.
"Jika bukan gertakan, mereka (tim Wilder) seharusnya menemui saya," kata Hearn dikutip BolaSport.com dari Boxing Scene.
(Baca Juga : Daud Yordan Menyatakan Hal Ini untuk Warga Indonesia Setelah Menangi Gelar)
"Bila tidak mereka akan terlihat bodoh," kata pemilik Matchroom Sport ini.
Hearn menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan email dari pihak Wilder untuk menyetujui tawaran dalam batas waktu 24 jam.
Namun, pria berusia 38 tahun itu tidak mau menyetujui tawaran tanpa mengetahui parameter kontrak tersebut.
Hearn menemukan bahwa tawaran 50 juta dolar itu mengharuskan Joshua untuk pergi ke Amerika Serikat atau tempat lain untuk bertarung dengan Wilder.
Hearn pun tidak yakin karena email yang dikirimkan Wilder tidak menjelaskan dengan detail.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar