Juara tinju kelas berat asal Inggris, Anthony Joshua, menyatakan secara terbuka hasratnya untuk bertarung di salah satu ajang bela diri campuran, UFC.
Selama sebulan terakhir, sejumlah petarung kelas berat UFC telah menyatakan minat untuk menantang Anthony Joshua di dalam octagon.
Salah satu petarung yang tertarik menantang Joshua adalah Stipe Miocic.
Sebagai informasi, Miocic adalah pemegang sabuk juara divisi kelas berat UFC saat ini.
Minat Stipe Miocic yang disampaikan terus-menerus pun mengundang pertanyaan : Apakah Joshua siap untuk melakukan pertarungan di Octagon?
(Baca Juga: Kejuaraan Asia 2018 - Baru 4 Menit Bertanding, Angga/Rian Sudah Dinyatakan Kalah, Ada Apa?)
Mendapat pertanyaan tersebut, petinju yang kerap disapa AJ itu mengatakan tidak memiliki rencana untuk bertarung di UFC dalam waktu dekat.
Akan tetapi, Anthony Joshua tidak memungkiri suatu saat akan bertarung di UFC dan membantu mempromosikan olahraga seni bela diri campuran ini.
"Saya menghormati orang-orang di dunia tinju, saya menghormati orang-orang yang ada di UFC, dan saya akan bertarung di olahraga itu," kata Joshua dilansir BolaSport.com dari Express.
"Namun pada akhirnya, pertarungan tetap pertarungan. Saya menanti bisa tampil di UFC," tutur pria asal Watford, Inggris ini
Petinju pemilik sabuk kelas berat versi IBF, IBO, WBA, dan WBO tersebut mengaku tidak tahu secara pasti apakah dia memiliki kemampuan yang baik untuk tampil di Octagon.
Namun, Anthony Joshua menilai ajakan untuk menjajal arena UFC tersebut sebagai sebuah tantangan.
(Baca Juga: Kejuaraan Asia 2018 - Wajah China Tak Jadi Tercoreng karena Chen Long)
"Sekali tantangan tetap tantangan. Jadi saya ingin selalu melakukan yang terbaik," ujar Anthony Joshua.
Keinginan Joshua untuk tampil di UFC itu disampaikan di tengah persiapannya menjelang pertarungan unifikasi melawan Deontay Wilder (Amerika Serikat).
Hingga saat ini, Joshua dan Wilder masih bernegosiasi untuk melakukan duel penyatuan sabuk juara kelas berat dunia itu.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar