Kepolisian kota Palembang (polresta) dan perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mempererat sinergi jelang pelaksanaan Asian Games 2018 yang akan digelar pada 18 Agustus-2 September mendatang.
Sinergi yang dilakukan Polresta dengan PHRI ini merupakan bentuk untuk mencegah ancaman kejahatan pada pelaksanaan Asian Games di Palembang yaitu kejahatan narkoba, perampokan, pencurian maupun ancaman teroris.
Kapolresta Palembang Kombes Wahyu Bintono HB mengatakan bahwa pada pelaksanaan Asian Games nanti sebanyak lebih dari 40 negara akan datang ke Palembang.
Karena itu kepolisian berusaha memberikan rasa aman kepada para tamu yang datang untuk menjaga nama Indonesia dan Palembang di mata dunia.
Wahyu menceritakan bahwa dalam pertemuan dengan panitia pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) dibahas peristiwa perampokan pernah terjadi
pada seorang atlet tenis pada Olimpiade Rio 2016.
Peristiwa itu menjadi pelajaran sehingga tidak terjadi di Palembang.
"Mendapatkan kepercayaan menjadi tuan rumah Asian Games itu cukup sulit. Jadi, kami harus memberikan rasa aman kepada tamu yang datang. Keamanan dimulai dari penginapan di hotel maupun tempat lainnya," ujar Wahyu.
Mantan Wadir Narkoba Polda Metrojaya ini menjelaskan bahwa Indonesia pernah gagal menggelar event internasional ketika timnas Indonesia akan menjamu klub sepakbola asal Inggris Manchester United (MU) karena ancaman Bom di hotel JW Mariot.
(Baca juga: Kejuaraan Asia 2018 - Melaju ke Final, Tontowi/Liliyana Kenang Momen pada Indonesia Masters 2018)
"Indonesia gagal mendatangkan klub sepak bola MU ke Indonesia karena adanya bom. Karena itu, pihak hotel maupun masyarakat dapat cepat melapor jika ada yang mencurigakan sekecil apa pun," kata Wahyu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar