Pada perhelatan Djarum Sirnas Li Ning Riau Open 2018 memberikan dua catatan penting bagi Sekjen PB PBSI Achmad Budiharto.
Budiharto mengungkapkan bahwa dari aspek penyelenggaraan pertandingan, panitia pelaksana patut mendapat apresiasi.
"Dari sisi penyelenggaraan pertandingan patut mendapatkan apresiasi karena bisa berjalan dengan baik dan lancar, tanpa ada gangguan sama sekali," katanya kepada BolaSport.com di Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Riau, Sabtu (28/4/2018).
Budiharto juga menjelaskan bahwa keikutsertaan atlet yang begitu minim pada sirnas di Pekanbaru disebabkan sejumlah agenda kegiatan yang bersamaan waktunya, termasuk Ujian Nasional (UN).
Namun, yang menjadi catatan tersendiri bagi PB adalah pekerjaan rumah bagi tuan rumah untuk membangkitkan animo penonton hadir menyaksikan sirnas.
(Baca juga: Kejuaraan Asia 2018 - Melaju ke Final, Tontowi/Liliyana Kenang Momen pada Indonesia Masters 2018)
"Dari beberapa sirnas yang diselenggarakan, ini adalah sirnas yang paling sepi penonton. Ini menjadi PR kita bersama, bagaimana menarik minat penonton untuk hadir," kata Budiharto.
Menurut Budiharto, dari delapan penyelenggaraan sirnas, empat di antaranya wajib digelar di luar pulau Jawa.
"Tujuan kami menggelar sirnas adalah untuk membangkitkan gairah dan animo masyarakat untuk mencintai bulu tangkis sebagai cabor andalan di pentas internasional," katanya menjelaskan.
Budiharto selanjutnya berencana akan mengevaluasi keadaan ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar