Kisah sukses Fedi Fianto sebagai pelari Indonesia pertama yang mengikuti dan menyelesaikan dengan baik FWD North Pole Marathon 2018 yang berlangsung di Kutub Utara dengan catatan waktu 7:48:19 sangat menginspirasi.
Fedi Fianto, merupakan pelari Indonesia yang berpengalaman dalam olahraga endurance, mulai dari maraton, triathlon, obstacle racing, bahkan olahraga ekstrim mulai dari panjat tebing hingga mountaineering.
Salah satu prestasinya adalah menaklukkan Gunung Ama Dablam di Nepal dengan suhu -40 Derajat Celcius.
Maraton terdingin di dunia ini berlangsung pada tanggal 16 April, dimulai pukul 22.00 waktu setempat dan sekitar lebih dari 60 peserta dari 20 negara harus bertahan di suhu -33 Derajat Celcius.
(Baca Juga: Juventus Berjuang Mati-matian Demi Kemenangan)
“Sangat menginspirasi saat melihat pelari Asia termasuk Fedi Fianto menunjukkan bahwa para penyandang disabilitas mau pun bukan mampu menghadapi berbagai tantangan untuk meraih passion mereka dalam hidup. Juga melakukan tantangan ekstrim ini untuk mengumpulkan dana bagi para penyandang disabilitas," kata Tim Oliver, Chief Commercial Officer FWD Group lewat rilis yang diterima BolaSport.com.
"Tidak hanya menyelesaikan maraton, mereka juga berkompetisi dengan semangat, mulai dari lari jarak jauh, hingga menantang suhu di bawah nol di medan es yang tidak rata dengan mengenakan beberapa lapis pakaian," ucapnya
Ia juga percaya bahwa semua orang harus mempunyai kepercayaan diri untuk mengejar passion mereka. Kompetisi tahun ini menunjukkan bahwa jika seseorang memiliki keinginan dan kesempatan untuk mencapai kesuksesan, dapat menciptakan masa depan yang berbeda.
Begini Nasib Satu-satunya Wakil Asia di Singapore Rugby Sevens 2018 https://t.co/sdpQDysWvP
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 29, 2018
Tim Oliver mengaku sangat bangga dengan semua pelari yang disponsorinya dan antusias menantikan kompetisi berikutnya di 2019.
Fedi Fianto, dengan prestasinya di FWD North Pole Marathon 2018, mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam program donasi ‘Run for Charity’ melalui Kitabisa.com.
Uang yang terkumpul akan didonasikan kepada Special Olympics Indonesia, sebuah organisasi yang memberdayakan penyandang disabilitas intelektual.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar