Ada beban berat yang dipikul pebulu tangkis tunggal putra China, Chen Long, ketika tampil sebagai juara bertahan saat berlaga di Kejuaraan Asia 2018.
Chen Long, yang menjadi unggulan ketiga di turnamen ini, sudah menunjukkan performa yang meyakinkan sejak babak pertama.
Pada pertandingan perdananya yang dihelat di Wuhan Sports Center, Wuhan, China, Rabu (25/4/2018), Chen sukses menaklukkan pemain Jordania, Bahaedeen Ahmad Alshannik, dengan skor 21-8, 21-8.
Selanjutnya, di babak 16 besar, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu mampu menumbangkan pemain andalan India, Sai B. Praneeth, dengan skor 21-12, 21-12.
(Baca Juga: Menara Kembar Bikin China Semakin Berjaya di Kejuaraan Asia 2018)
Chen baru memeras keringkat lebih banyak di babak perempat final.
Ditantang Ng Ka Long Angus (Hong Kong), Chen sempat akan tergilincir, namun bisa meraih kemenangan rubber game dengan skor 22-24, 21-15, 21-17.
Usai meraih kemenangan tak mudah di babak delapan besar, Chen pun kembali menunjukkan performa terbaiknya saat menantang H.S Prannoy (India) di semifinal.
Saat melawan Prannoy, Chen kembali meraih kemenangan straight game dengan skor 21-16, 21-18.
Kemenangan dari babak pertama hingga semifinal membuat Chen berhak menapaki partai puncak.
Di laga final, Chen pun sudah ditunggu oleh Kento Momota.
Derita 4 Tahun Bayern Muenchen Saat Berjumpa Tim Spanyol https://t.co/t8rgpHkVx8
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 1, 2018
Pemain kidal asal Jepang yang baru comeback bermain di lapangan sejak medio 2017 ini sebelumnya tak pernah meraih kemenangan saat menghadapi Chen.
Tak berbeda dengan Chen, Momota juga menunjukkan performa yang mumpuni.
Dalam perjalanannya merebut tiket final, Momota sukses menyingkirkan salah satu pemain elite dari Malaysia, Lee Chong Wei.
Meskipun begitu, Chen adalah musuh yang berbeda dan dia tetap diunggulkan untuk merebut juara dibandingkan Momota.
Saat pertandingan final yang digelar pada Minggu (29/4/2018), Momota yang tidak diunggulkan memulai gim pertama dengan mulus.
Pemain Jepang itu memasuki interval gim pertama dengan keunggulan tipis pada kedudukan 11-8.
Keunggulan tersebut tetap bertahan hingga Momota sukses meraih kemenangan di gim pertama dengan skor 21-17.
Saat di gim kedua, Momota harus berjuang mati-matian meski sudah unggul 14-13.
Momota lantas melesat melewati Chen dengan mendulang tujuh poin beruntun dan memastikannya untuk mendapatkan gelar Juara Asia 2018.
"Ketika saya memimpin pada 14-12 di gim pertama, Momota tiba-tiba meningkatkan tempo. Itu membuat saya lengah dan akhirnya saya kehilangan poin berturut-turut," kata Chen sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Badminton Planet.
Chen jelas tergoncang karena akhirnya kalah dari Momota pada pertemuan kelima mereka.
Adapun Momoto, yang baru berusia 23, tak bisa menutupi kebahagiaannya setelah meraih gelar dengan mengalahkan Chen Long.
(Baca Juga: Bukan China atau Indonesia, Pelatih Malaysia Jutru Mewaspadai Jepang di Piala Thomas 2018 karena Kehadiran Pemain Ini)
Setelah mengalahkan sang juara bertahan, Momota melemparkan tinjunya ke udara.
Selepas itu, Momota mencium bendera Jepang yang menempel di dadanya untuk mengabarkan kepada dunia bahwa dia siap kembali menjadi pemain top dunia.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | Badmintonplanet.com |
Komentar