Indonesia akhirnya memiliki velodrome kelas dunia setelah Jakarta International Velodrome mendapat rekomendasi sebagai velodrome yang memenuhi syarat badan balap sepeda dunia (UCI) pada Kamis (3/5/2018).
Penilai berkualifikasi UCI, Andreas Eder, melakukan pengecekan lintasan Jakarta International Velodrome dengan mengelilingi lintasan sebanyak empat kali.
Hasilnya. panjang satu putaran trek adalah 250,0007 meter dan empat putaran menghasilkan jarak 1.000,0028 meter yang masih masuk dalam batas toleransi yang ditentukan UCI yaitu 0,0500 meter.
Sebelum Eder melakukan penilaian, tim nasional trek yang terdiri dari Projo Waseso, Puguh Admadi, Terry Yudha, Crismonita Dwi Putri, dan Elga Kharisma mendapat kesempatan pertama untuk menjajal lintasan velodrome yang terbuat dari kayu siberia.
"Hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi dunia balap sepeda Indonesia karena Projo, Puguh, Terry, Elga, dan Crimonita menjadi atlet pertama yang menggunakan Jakarta International Velodrome," kata Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari.
"Dalam kesempatan tersebut juga hadir arsitek velodrome Ralph Schuermann dan perwakilan UCI Erik Weispfennig yang ditugaskan untuk memeriksa velodrome sebagai dasar UCI mengeluarkan sertifikat," ujar Okto dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
Setelah ini, PB ISSI menunggu UCI untuk mengeluarkan sertifikat pengesahan secara resmi yang diperlukan agar semua catatan waktu yang dibuat di velodrome ini sah dan diakui oleh UCI.
Dalam rekomendasi yang dikeluarkan Eder disebutkan bahwa Jakarta International Velodrome akan diberikan status klasifikasi kategori 1.
Sebagai awal, Jakarta International Velodrome akan menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Okto mengatakan bahwa tantangan berikutnya adalah menjaga tingkat kelembaban velodrome di nilai 50-70 persen agar lintasan kayu tetap kering dan terhindar dari hama burung serta tikus.
(Baca juga: Malaysia Umumkan Tim Inti untuk Piala Thomas-Uber 2018)
Membuat velodrome ini sebagai tuan rumah event internasional juga menjadi tantangan tersendiri.
Untuk itu, PB ISSI sudah ditunjuk sebagai tuan rumah ACC Track Championship tahun 2019 dan juga berencana untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah UCI World Track Championship.
Jakarta International Velodrome dirancang oleh Ralph Schuermann, arsitek velodrome terkenal yang juga merancang velodrome Beijing untuk Olimpiade 2008 dan velodrome Guangzhou untuk Asian Games 2010.
Selain panjang trek 250,0007 meter, lintasan JIV memiliki lebar 7,10 meter. JIV akan diterangi oleh lampu dengan kekuatan 1.400 Lux dan memiliki kapasitas 3.000 tempat duduk.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PB ISSI |
Komentar