Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyatakan bahwa tinju berisiko untuk dihapus pada Olimpiade Tokyo 2020.
Hal itu disebabkan karena masalah yang terjadi pada AIBA selaku badan olahraga yang mengatur pertandingan tinju di Olimpiade 2020.
Asosiasi tinju internasional atau AIBA, mengalami masalah keuangan setelah menghadapi dakwaan pengaturan pemenang pertandingan pada Olimpiade Rio 2016.
Hal itu mengakibatkan presiden sementara organisasi tersebut dihubungkan dengan kejahatan terorganisasi.
Presiden IOC Thomas Bach menyatakan bahwa masalah seputar pemerintahan, keuangan dan olahraga terjadi di AIBA.
(Baca Juga : Niat Rio Ferdinand Menjadi Petinju Profesional Ditolak)
Dewan eksekutif IOC telah memperingatkan AIBA tentang status cabang ini pada Olimpiade di Februari.
Namun saat ini, Bach menyatakan kekurangan bukti untuk masalah tersebut.
Bach menyebutkan ada masalah yang serius serta kekhawatiran tentang pemimpin AIBA, Gafur Rakhimov dari Kazakstan.
Menurut departemen keuangan Amerika Serikat (AS), Presiden sementara AIBA Gafur Rakhimov, terlibat perdagangan heroin dan aset miliknya ditahan oleh yurisdiksi AS.
(Baca Juga : Tyson Fury: Saya Bakal Merebut Gelar Kelas Berat)
"Ini bukan masalah personal, setidaknya bukan hanya masalah personal," kata Bach dikutip BolaSport.com dari ESPN.
Kekhawatiran Bach terhadap IOC juga membuat pendanaan Olimpiade menjadi beku sejak Desember.
Meski begitu, tinju akan tetap ada di Buenos Aires Youth Olimpics, Oktober nanti.
Bach menyatakan dengan adanya cabang tinju di Argentina akan memberikan detail tentang cara memilih juri sebagai penilai.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Espn.com |
Komentar