Aksi tercela yang dilakukan Conor McGregor saat konferensi pers UFC 223 awal April 2018 ternyata memberi dampak negatif pada kariernya.
Conor McGregor, dan gerombolannya, membuat onar media day UFC 223 dengan merusak sejumlah fasilitas yang ada di Barclays Center, New York, Amerika Serikat.
Petarung asal Irlandia ini tertangkap kamera melemparkan troli ke arah bus yang membawa petarung UFC.
Alhasil, dua petarung dilaporkan terluka dan terpaksa batal bertanding pada UFC 223.
Sikap vandalisme itu diduga terjadi karena Conor McGregor marah dengan Khabib Nurmagomedov yang pada beberapa hari sebelumnya bersitegang dengan Artem Lobov.
(Baca Juga : Begini Perasaan Stefer Rahardian Ketika Mewakili Indonesia di ONE Championship)
Setelah insiden tersebut McGregor dipolisikan dengan tiga tuduhan penyerangan dan satu tuduhan tindakan kriminal.
Nantinya, petarung 29 tahun ini diwajibkan hadir pada persidangan yang bakal digelar 14 Juni 2018 di New York, Amerika Serikat.
Kejadian tersebut juga membuat McGregor mendapatkan sanksi dari New York State Athletic Commission (NYSAC).
(Baca Juga : Stefer Rahardian Beberkan Alasannya Betah Latihan dan Tinggal di Bali)
Menurut direktur eksekutif NYSAC, Kim Sumbler, petarung berjulukan The Notorious itu harus mengajukan ulang lisensi bertanding jika ingin kembali bertarung di New York.
"McGregor harus mengajukan lisensi terlebih dahulu," kata Sumbler dikutip Bolasport.com dari Express.
Saat ditanya, Sumbler tidak mau memberikan spekulasi perihal kasus McGregor.
"Saya tidak bisa berspekulasi," ujar direktur NYSAC ini.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar