Pebulu tangkis Malaysia yang menjadi terdakwa kasus pengaturan pertandingan (match fixing), Zulfadli Zulkiffli, telah mengirimkan surat permintaan bantuan kepada Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Sejak dinyatakan bersalah, Zulfadli terus berupaya untuk mencari keringanan dari hukuman yang diberikan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF).
BWF telah melarang Zulfadli terlibat dalam semua kegiatan yang berhubungan dengan bulu tangkis selama 20 tahun.
Tidak hanya itu saja, Zulfadli diwajibkan membayar denda senilai 25.000 dolar AS (sekitar 351,9 juta rupiah).
(Baca Juga: Saina Nehwal: Tai Tzu Ying adalah Pemain yang Licik dan Pintar Menipu)
Dalam upaya mendapat keringanan, pemain berusia 25 tahun itu meminta tolong kepada BAM.
Sekretaris BAM, NG Chin Chai, mengatakan pihaknya tengah berunding untuk menerima atau menolak permohonan Zulfadli tersebut.
"Kami menerima surat dari Zulfadli yang telah ditujukan kepada Presiden BAM, Datuk Seri Norza Zakaria, pada Senin lalu," kata Ng dilansir BolaSport.com dari The Star.
"namun, kami tidak akan membuat keputusan yang terburu-buru mengenai hal ini," ujarnya.
Ng menambahi komite displin BAM akan mengadakan rapat untuk membahas konsekuensi terkait semua keputusan yang akan diambil.
"Paling cepat, kami akan membuat keputusan pekan depan," ujar Ng lagi.
Selain Zulfadli, Tan Chun Seang juga terlibat skandal ini dan dijatuhi hukuman larangan 15 tahun bertanding dan denda sebesar 15.000 dolar AS (sekitar 211,2 juta rupiah).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar