Kepastian mengenai pergantian nama Istana Olahraga (Istora) menjadi Blibli Arena masih belum menemui titik kejelasan.
Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com, Kusumo Martanto belum bisa memberikan penjelasan secara rinci soal rencana pembelian naming rights Istora Senayan.
"Saya nggak bisa komentar dulu saat ini. Nanti kalau sudah ada, tentu akan kami update," ujar Kusumo saat ditemui para awak media di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (14/5/2018).
"Satu hal yang pasti, kami tidak membeli aset negara. Lagipula, mana ada aset negara yang bisa dibeli. Kami juga pastinya nggak akan kuat untuk beli aset negara," tutur dia.
Kusumo melanjutkan, rencana Blibli.com membeli naming rights Istora Senayan berawal dari tawaran pihak Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK).
Dengan membeli naming rights, Blibli.com memiliki hak untuk mengubah nama Istora Senayan dan akan menyokong dana untuk perawatan venue tersebut.
(Baca juga: Panitia Optimistis Blibli Indonesia Open 2018 Akan Berjalan Aman dan Lancar)
Blibli.com sempat menyebarkan rilis kepada para awak media bahwa mereka telah mendapatkan kesepakatan untuk mengubah nama Istora Senayan menjadi Blibli Arena.
Namun, pernyataan itu ternyata dibantah oleh pihak PPKGBK.
PPKGBK mengakui Blibli.com memang jadi salah satu pihak swasta yang tertarik membeli naming rights Istora Senayan, tetapi hingga saat ini belum tercapai kesepakatan apa pun.
Terkait naming rights, Kusumo mengaku tidak mengetahui secara detail karena hal tersebut diurus oleh tim hukum Blibli.com.
Sejauh ini, kata Kusumo, Blibli.com masih dalam tahap pembicaraan mengenai naming rights tersebut.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar