Meski menyandang status sebagai pebulu tangkis tunggal putri elite dunia, Ratchanok Intanon ternyata tetap memiliki idola dan panutan di dunia bulu tangkis.
Pemain tunggal putri andalan Thailand tersebut mengaku adalah penggemar salah satu legenda tunggal putri China.
"Di bulu tangkis saya mengidolakan Zhang Ning," ujar Intanon seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
Menurut pemain kelahiran 1995 tersebut, Zhang adalah sosok pemain yang luar biasa.
"Zhang Ning adalah pemain senior tetapi gaya bermainnya sangat dasar dan efektif," lanjut Intanon.
(Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Calon Lawan Srikandi Indonesia di Grup D Piala Uber 2018)
Zhang Ning adalah tunggal putri yang menghentikan asa wakil Indonesia, Maria Kristin, untuk melaju ke final dan merebut medali emas pada Olimpiade Beijing 2008.
Kala itu, Zhang menang 21-15, 21-15 atas Maria pada babak empat besar.
Zhang sendiri akhirnya sukses meraih medali emas seusai menang 21-12, 10-21, 21-18 atas sang kompatriot, Xie Xingfang.
Namun, Zhang memutuskan untuk pensiun sesaat setelah Olimpiade Beijing usai yaitu pada November 2008.
Alhasil, Intanon belum sempat bertarung langsung dengan sang idola di arena bulu tangkis karena saat itu ia masih junior.
Intanon sukses menjadi kampiun Kejuaraan Dunia Junior selama tiga tahun beruntun setahun setelah sang idola pensiun yaitu pada 2009, 2010, 2011.
Kesuksesan Intanon di level junior kemudian berlanjut hingga level senior hingga kini menjadi tulang punggung Thailand di sektor tunggal putri.
Ratchanok Intanon dipastikan menjadi motor utama skuat putri Thailand yang menjadi tuan rumah dari ajang Piala Thomas dan Uber 2018 pada 20-27 Mei mendatang.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | bwdmintonworld.tv |
Komentar