Petinju asal Inggris, Anthony Joshua, mengatakan bahwa pertarungan melawan Deontay Wilder (Amerika Serikat) seperti sudah tertulis dalam suratan takdir.
Saat ini, Joshua dan Wilder tengah melakukan negosiasi untuk melangsungkan duel unifikasi (penyatuan) sabuk kelas berat.
Joshua sebagai pemilik sabuk kelas berat versi IBF, IBO, WBA, dan WBO, bersikeras untuk menjadi petinju yang tidak terbantahkan.
Joshua masih harus melengkapi sabuk kelimanya, WBC, yang kini dimiliki oleh Wilder untuk menjadi petinju yang tak terbantahkan.
(Baca Juga: Punya Kekuatan Seperti Ini, China Difavoritkan Juarai Piala Thomas 2018)
"Pertarungan melawan Wilder adalah duel yang selalu saya semogakan," kata Joshua dilansir BolaSport.com dari Boxing Scene.
"Saya sudah menyelesaikan tugas melawan Joseph Parker untuk merebut gelar WBO dan saya sudah merasa buga kembali untuk menantang Deontay Wilder," ujar petinju berusia 28 tahun itu.
"Wilder adalah rintangan terakhir saya. Saat ini, kami sedang dalam proses negosiasi untuk membahas hal-hal yang lebih terperinci tentang pertarungan. Saya pikir ini takdir saya, dan itu sudah ditulis di suratan takdir," tutur Joshua lagi.
Selama beberapa bulan terakhir, negosiasi di antara dua belah pihak benar-benar memanas.
Eddie Hearn yang mempromosikan Joshua mengirim tawaran untuk Wilder uang sebesar 12,5 juta dolar untuk bertarung di Inggris.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar