Akane Yamaguchi ternyata memiliki pengalaman menarik yang berkesan ketika memulai karier bulu tangkis di usia belia.
Tunggal putri Jepang tersebut mengaku sering menangis setiap kali kalah dalam sebuah pertandingan.
Hal tersebut ia ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Badminton Unlimited terkait awal karier Yamaguchi.
"Saya punya dua kakak laki-laki yang sudah bermain bulu tangkis sebelum saya," kata Yamaguchi.
"Saya terpengaruh oleh mereka dan mulai berkecimpung di dunia olahraga."
Dari sang kakak inilah, dara berpostur mungil ini mengetahui kebiasaan semasa belia.
"Mereka mengatakan jika saya sering menangis usai kalah pertandingan saat masih kecil dulu," ujar Yamaguchi membeberkan apa yang ia dengar dari sang kakak.
Selain itu, Yamaguchi kecil pun tidak tahu menahu soal jajaran pemain top baik di level Jepang maupun dunia.
"Saya tidak begitu tahu pemain top dunia dan Jepang saat saya masih kecil," kata Yamaguchi.
(Baca Juga: Jadi Favorit Juara, Jepang Coret 1 Nama dalam Skuat Piala Uber 2018)
Yang Yamaguchi ingat hanyalah dia belajar dari pada senior dan pelatih.
"Saat masih kecil, para pemain senior sering tandem latihan melawan saya... Saya belajar dari mengamati para pelatih dan pemain hebat di sekitar saya," ucap Yamaguchi lagi.
Meski sering menangis dan buta pemain kelas dunia, Yamaguchi tumbuh sebagai pebulu tangkis handal saat ini.
Akane Yamaguchi tercatat sebagai tunggal putri nomor 2 dunia, ia sempat menjadi nomor satu dunia pada pekan ke-16 dan 17 musim 2018.
Saat ini, Yamaguchi dan tim putri Jepang tengah bersiap untuk tampil di turnamen Piala Uber 2018 yang berlangsung pada 20-27 Mei 2018 di Bangkok, Thailand.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonworld.tv |
Komentar