Mauritius dan Aljazair akan mewakili Benua Afrika dalam ajang Piala Thomas dan Uber 2018 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, 20-27 Mei.
Dua tiket menuju Piala Thomas dan Uber 2018 tentu tidak didapatkan dengan mudah oleh kedua negara tersebut.
Kejutan baru datang dari Aljazair. Pasalnya, Youcef Sabri Medel dkk. sukses mencetak sejarah.
Untuk pertama kalinya, Aljazair berhasil lolos ke Piala Thomas dan Uber 2018 setelah mengalahkan Nigeria di partai final Kejuaraan Putra dan Putri Afrika Beregu 2018.
Sementara itu, prestasi apik lagi-lagi ditunjukkan tim Piala Uber Mauritius. Kate Foo Kune dkk. sukses memastikan tempat di Bangkok.
(Baca juga: Piala Thomas 2018 - Komentar Fajar/Rian setelah Sukses Pastikan Kemenangan Indonesia)
Pada gelaran Thomas dan Uber 2016, Mauritius juga menjadi salah satu wakil dari Afrika.
Garda utama dari benua Afrika ini tentu tak bisa dipandang sebelah mata.
Kekuatan Mauritius ada pada nomor tunggal putri yang menjadi ujung tombak mereka.
Pebulu tangkis tunggal putri Mauritius, Kate Foo Kune, adalah satu-satunya tunggal putri Afrika yang berada di 100 besar rangking dunia versi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), yakni di peringkat 65.
Kune juga dipercaya menjadi kapten tim selama dua kali gelaran Piala Uber.
Kune sendiri berasal dari keluarga bulu tangkis.
Ibunya, Cathy Foo Kune, adalah mantan pebulu tangkis Mauritius yang semasa masih aktif bermain mentas di sektor ganda putri dan tunggal putri.
Sementara itu, pelatih kepala Mauritius, Khrishnan Yogendran, mengaku tak menargetkan capaian khusus kepada anak asuhnya.
Piala Uber 2018 - Pemain Andalan Tiap Negara Warnai Susunan Pemain Indonesia Vs China https://t.co/79cASRrjDO
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 22, 2018
Pelatih asal Malaysia itu hanya ingin skuatnya memanfaatkan kesempatan bisa bertemu dengan pemain top dunia.
Maklum, tim Piala Uber Mauritius berada di grup maut bersama Korea Selatan, Denmark, dan Rusia.
"Akan sulit mengalahkan pemain-pemain dari negara-negara seperti Denmark, Korea Selatan, dan bahkan Rusia yang berada dalam Grup C," ujar pelatih berusia 35 tahun itu.
"Tetapi, ini akan menjadi kesempatan yang baik bagi tim muda kami untuk mendapatkan pengalaman yang berharga," sambungnya.
Perkembangan signifikan di nomor tunggal putri memang sedang terus digencarkan oleh negara-negara Afrika lainnya, seperti Nigeria atau Afrika Selatan.
Tapi, jangan lupakan mimpi menjadi kenyataan yang digapai tim Piala Thomas Aljazair.
Kapten tim Aljazair, Adel Hamek, mengaku seperti di atas bulan ketika bisa berlatih di lapangan yang sama dengan pebulu tangkis asal Malaysia, Lee Chong Wei.
"Kami merasa bangga karena kami adalah negara Afrika Utara pertama yang lolos ke Piala Thomas. Tentunya, kami ingin memberikan yang terbaik untuk membantu bulu tangkis terus tumbuh di Aljazair," tutur Hamek, yang dikutip Bolasport.com dari NST.com.
(Baca Juga: Piala Thomas 2018 - Meski Bertabur Bintang, China Sulit Jadi Juara karena Alasan Ini)
Dalam menyiapkan timnya, Hamek mengaku tidak diberi upah oleh negara, meski dirinya dan rekan-rekan membela bendera Aljazair di Bangkok.
"Kami tidak dibayar oleh negara untuk bermain bulu tangkis. Saya dulu seorang bartender untuk mencari nafkah, bukan seorang atlet," tutur Adel Hamek yang mengidolakan Lee Chong Wei.
Latihan keras selama satu tahun penuh dijalani Hamek dkk. Mereka biasanya berlatih di Aljazair dan Prancis.
"Kami terus mempersiapkan tim selama satu tahun. Kami berlatih keras untuk kualifikasi Piala Thomas 2018 dalam ajang All Africa Team Championship. Setelah lolos, kami terus giat berlatih untuk hasil yang oke," ujar Hamek lagi.
Pada pertandingan perdana fase grup Piala Thomas dan Uber 2018, Aljazair dan Mauritius sama-sama menelan kekalahan telak dari lawan-lawannya.
Di Grup D, tim Piala Thomas Aljazair harus mengakui keunggulan Denmark dan kalah 0-5.
Sedangkan tim Piala Uber Mauritius belum mampu mengalahkan kedigdayaan Korea Selatan. Kobita Dookhee dkk. gagal mencuri satu poin pun atas Korsel.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar