Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii, mengakui bahwa permainan dia bersama Apriyani Rahayu saat bersua wakil China, Chen Qingchen/Jia Yifan, pada laga penyisihan grup Piala Uber 2018 kurang maksimal.
Gara-gara hal itu, pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu kalah 13-21, 19-21 dari Chen Qingchen/Jia Yifan di lapangan 2 Impact Arena, Bangkok, Thailand, Rabu (23/5/2018).
Kekalahan ini membuat Greysia/Apriyani gagal revans terhadap pertemuan terakhir mereka pada Hong Kong Open 2017.
Kala itu, Greysia/Apriyani kalah 21-14, 16-21, 15-21 dari ganda putri nomor satu dunia tersebut.
"Tidak ada yang berbeda dengan pertemuan terakhir kami dengan lawan," ujar Greysia Polii, dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
Greysia pun tidak menampik jika ada yang salah dengan penampilan mereka pada hari ini.
"Kami sudah pernah berhadapan dan tahu satu sama lain, tetapi permainan kami saja yang tidak keluar. Kami yang banyak melakukan kesalahan," kata Greysia lagi.
(Baca Juga: Piala Uber 2018 - Greysia/Apriyani Gagal Sumbang Poin, Indonesia Kian Tertinggal dari China)
Selain gagal membalas kekalahan, hasil ini juga membuat Greysia Polii/Apriyani Rahayu gagal menyumbang poin untuk Indonesia.
Tim putri Indonesia dipastikan hanya menjadi runner-up Grup D setelah pasangan ganda kedua, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, juga keok.
Melalui kekalahan Della/Rizki, skor antara Indonesia dan China berubah menjadi 1-3.
Skuat Srikandi Merah Putih masih punya peluang meraih poin kemenangan melalui pemain tunggal terakhir, Ruselli Hartawan.
Turun pada partai kelima, Ruselli dijadwalkan bertanding melawan juara Olimpiade, Li Xuerui.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar