Chief Operating Officer Badminton Asia, Kenny Goh, mengatakan bahwa Malaysia membutuhkan program yang lebih terstuktur untuk bisa mengembalikan kejayaan bulu tangkis.
Pendapat Kenny disampaikan setelah melihat penampilan para pemain Malaysia pada Piala Thomas 2018 yang digelar di Impact Arena, Bangkok, Thailand, 20-27 Mei 2018.
Pada turnamen beregu putra paling bergengsi ini, Lee Chong Wei dan kawan-kawan tidak bisa memenuhi target untuk melaju ke babak semifinal.
Skuat Malaysia tersingkir di perempat final setelah kalah 1-3 dari Indonesia pada pertandingan yang digelar Kamis (24/5/2018).
(Baca Juga: Rexy Mainaky: Peta Kekuatan Bulu Tangkis Thailand Semoga Berubah Setelah Piala Uber 2018)
"Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) harus memiliki tiga level pembinaan terpisah, yakni untuk skuat tim nasional, pelapis, dan junior," kata Kenny dilansir BolaSport.com dari NST.
"Selain membagi pembinaan ke dalam tiga kategori, BAM juga harus merencanakan lebih banyak turnamen pengembangan karena turnamen akan menjadi pelatihan terbaik," ujar Kenny.
Setelah disusun, BAM juga harus memilih pelatih kepala untuk masing-masing kategori dan melaporkan perkembangan kepada sekretaris dan presiden BAM.
"Untuk setiap level kategori, harus ada kepala pelatih dan mereka harus melaporkan kepada atasan," ujar Kenny yang berkebangsaan Malaysia itu.
(Baca Juga: Jauh Sebelum Dikalahkan Indonesia pada Perempat Final Piala Thomas 2018, Malaysia Sudah Mulai Ingin Berbenah)
"Lee Chong Wei masih bisa menjadi bagian dari rencana itu. Dia mungkin bisa memegang sebuah peran khusus yang dirancang bersama dengan Hendrawan," tambahnya.
Dengan berbagai program yang telah diusung, Kenny menambahkan Malaysia bisa berpeluang untuk mengakhiri puasa gelar mereka dalam waktu empat tahun.
"Ini hanya pemikiran saya, tetapi saya percaya, jika ada seseorang yang bisa mendorong perubahan, orang itu tentu saja adalah Presiden BAM sendiri," ujar Kenny.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar