Wacana untuk mengubah wajah bulu tangkis Malaysia hadir menyusul kegagalan tim Negeri Jiran mencapai target pada Piala Thomas dan Uber 2018.
Pada turnamen beregu putra, Malaysia tersingkir di babak perempat final setelah dikalahkan Indonesia dengan skor 1-3 pada pertandingan yang digelar di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (24/5/2018).
Sementara itu, tim putri Malaysia lebih dahulu angkat koper setelah tidak bisa melewati babak penyisihan di Grup D Piala Uber 2018.
Dilansir BolaSport.com dari NST, Malaysia membutuhkan perubahan menyeluruh meliputi pembinaan, pemilihan pelatih dan pemain, hingga perbaikan mental juara yang belum terbenahi.
Jurnalis NST, Fabian Peter, yang memaparkan wacana perubahan ini mengatakan bahwa Malaysia harusnya malu dengan Thailand.
(Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis Ini Kecewa dengan Performa Para Pemain Malaysia pada Piala Thomas 2018)
"Saya merinding ketika melihat Thailand berdiri di podium untuk meraih medali perak Piala Uber 2018," tulis Peter.
"Para pemain Thailand itu telah memberikan sebuah kebanggan disaksikan oleh orang-orang di Impact Arena. Melihat itu, saya bertanya apakah para pemain Malaysia juga berpikir untuk memberikan kebanggaan saat berada di lapangan?" tambahnya.
Peter bahkan membandingkan semangat pemain Malaysia dengan pemain Jepang yang kali ini meloloskan tim putra dan tim putri mereka ke babak final.
Dua pemain andalan Jepang, Kento Momota dan Akane Yamaguchi dengan kompak merasa punya kewajiban bagi seluruh masyarakat Negeri Sakura.
Setelah gagal di Piala Thomas dan Uber 2018, Malaysia bergegas untuk menggelar turnamen selanjutnya, yakni Malaysia Open 2018.
Malaysia Open 2018 yang masuk ke dalam kalender BWF World Tour Super 750 akan digelar dari 26 Juni hingga 1 Juli 2018.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar