Bagi para pencinta olahraga tenis, nama Rafael Nadal mungkin bukan sesuatu yang asing karena dia merupakan salah satu pemain tunggal putra paling sukses di dunia.
Sepanjang kariernya sebagai petenis profesional, Nadal yang kini menempati peringkat pertama dunia telah meraih 16 gelar turnamen level Grand Slam.
(Baca juga: Roland Garros 2018 - Venus Williams dan Juara Bertahan Tersingkir pada Babak Pertama)
Status dan berbagai pencapaian tersebut tentu menjadi pembuktian bahwa Nadal adalah salah satu petenis tunggal putra terbaik yang pernah ada sepanjang sejarah.
Namun, sebuah fakta mengejutkan diungkapkan oleh Games Insight Grup (GIG), sebuah tim ahli sains di bidang tenis yang melakukan studi terhadap kecepatan para petenis pada ajang Australia Open 2018.
Pada turnamen yang berlangsung di Melbourne, Australia pada Januari lalu itu, GIG menyimpulkan bahwa Nadal menjadi salah satu petenis paling lambat dengan rata-rata pergerakan 23,6 detik.
.@RafaelNadal's injury during this year's #AusOpen
We measured Rafa's acceleration during the point where he injured his quad. Note the peak acceleration immediately prior to the moment he pulls up sore. pic.twitter.com/0V4fJvmu9G
— TennisAustraliaGIG (@TennisAusGIG) 4 Februari 2018
GIG juga melakukan studi terhadap petenis sektor tunggal putri, dan hasilnya juga cukup mengejutkan.
Petenis asal Rusia, Maria Sharapova, juga menyandang status sebagai salah satu yang paling lambat dengan rata-rata pergerakan 24,5 detik.
(Baca juga: Anna Kournikova Tidak Ingin Sang Putri Mewarisi Hal Ini)
Di bawah Sharapova tercatat nama petenis asal Republik Ceko, Petra Kvitova, yang hanya menorehkan rata-rata pergerakan 26,3 detik.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar