Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) telah menggelar BWF Annual General Meeting (AGM) yang merupakan agenda rutin tahunan BWF.
AGM digelar sehari sebelum perhelatan Piala Thomas dan Uber 2018 di Bangkok, Thailand, pada 19 Mei 2018 lalu.
Pada rapat tersebut, BWF telah memutuskan beberapa hal penting terkait aturan pertandingan, salah satunya tentang peraturan sistem penilaian/skor.
Sebelumnya, BWF telah mengajukan sebuah proposal untuk mengubah sistem skor menjadi lima gim dengan 11 poin atau 5 x 11.
(Baca Juga: Lee Chong Wei Lebih Pentingkan Dapat Gelar Juara Asian Games Dibandingkan Kejuaraan Dunia 2018 karena Alasan Ini)
Namun, proposal tersebut tidak mendapat persetujuan hingga dua pertiga anggota saat voting dilakukan pada saat AGM berlangsung.
Dilansir BolaSport.com dari Djarum Badminton, total ada 252 anggota yang memiliki hak suara pada pertemuan tersebut.
Saat pengambilan suara, sebanyak 129 anggota menyetujui pergantian sistem poin tersebut sedangkan 123 lainnya menolak rencana tersebut, termasuk Indonesia.
Padahal, untuk memberlakukan sebuah aturan baru regulasi itu harus mendapat dukungan 168 suara.
Sementara itu, proposal untuk membatasi peran pelatih di lapangan juga tidak mendapat dukungan suara mayoritas sehingga batal untuk diberlakukan.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | djarumbadminton.com |
Komentar