Mayoritas orang yang terlahir dengan anggota tubuh lengkap mungkin akan memiliki pandangan yang berbeda kepada para penyandang disabilitas.
Padahal, ada berbagai kisah inspiratif dari para penyandang disabilitas yang bisa menjadi pelajaran hidup bagi mereka yang beruntung memiliki anggota tubuh lengkap.
Contohnya adalah kisah dari Kevin Laue dan Robert Whitaker yang sempat berhasil mengejutkan dunia.
Kevin Laue adalah seorang mantan pemain basket NCAA, sebuah ajang kompetisi basket untuk tingkat perguruan tinggi di Amerika Serikat.
Saat itu, Laue menjadi pemain Manhattan College untuk musim 2008-2008.
[video] Kevin Laue, one armed bball player via /r/GetMotivated https://t.co/44jibz6RXc. #motivation #inspiration #q… pic.twitter.com/oOJjZjwoyH
— John (@NWHikeandGear) August 9, 2016
Kevin Laue sempat menjadi sorotan karena ia bermain basket meski memiliki anggota tubuh yang tidak lengkap, yaitu tangan kanan utuh dan tangan kiri yang hanya sampai siku.
Kevin Laue memang sudah terlahir dengan keterbatasan, tetapi dia tak menyerah dengan keadaan itu.
Fenomena Laue semakin muncul ke permukaan dan menjadi buah bibir para pecinta olahraga basket saat ia mendaftarkan diri pada NBA Draft 2012.
(Baca juga: Penjelasan JR Smith atas Aksinya di Laga Final NBA 2018)
Kendati Kevin Laue saat itu diklaim memiliki kemampuan yang luar biasa sebagai seorang center dan mampu bersaing dengan para pemain yang memiliki anggota tubuh lengkap, namun Laue gagal menembus NBA karena tidak ada satu tim yang memilih dia.
Apresiasi dan simpati datang dari berbagai pihak untuk Laue yang gagal melaju ke NBA saat itu.
Bahkan, kisahnya sempat dijadikan sebuah film dengan judul "Long Shot: The Kevin Laue Story" yang dirilis pada 2012.
RT if you thought @KevLaue was 1 of the best speakers we've had at LHS! RT to let him know you'll #buildaflag #FDF #lanierschools pic.twitter.com/k3osHqTPsz
— Ms. Webb (@MsBTWebb) August 7, 2017
Kisah Kevin Laue menjadi inspirasi bagi para penyandang disabilitas Amerika Serikat untuk tidak menyerah pada sebuah keadaan.
Masa Laue di dunia basket saat ini sudah berakhir dan Laue kini menjadi seorang motivator yang sudah berbicara di hadapan ribuan orang di berbagai perguruan tinggi.
(Baca juga: Link Live Streaming NBA Finals 2018 - Golden State Warriors Melawan Cleveland Cavaliers Bagian Keempat)
Berbeda dengan Kevin Laue, Robert Whitaker memiliki nasib yang sedikit mujur di dunia basket.
Robert Whitaker saat ini menjadi pemain basket pertama dengan satu lengan yang berkompetisi di turnamen profesional.
Whitaker menjalani musim trial bersama dengan tim basket Pioneros de Los Mochis yang terdaftar ke dalam kompetisi liga CIBACOPA, Meksiko.
Robert Whitaker Jr. is the world's first pro basketball player with one arm pic.twitter.com/E3CBs50Wcl
— Bleacher Report (@BleacherReport) March 27, 2018
Robert Whitaker menjadi pemain pertama di dunia dengan tangan kanan yang bersaing di kompetisi profesional melawan para pemain normal.
Whitaker yang lahir di Texas, Amerika Serikat kehilangan tangan kirinya ketika ia berusia 10 tahun.
Saat itu, ia berusaha memanjat pohon namun tangan kirinya menyentuh kabel dengan aliran listrik yang bertegangan tinggi.
Akibatnya, tangan kiri Whitaker terbakar hingga ke daerah bahu dan kemudian harus diamputasi.
Kendati hanya memiliki tangan kanan, Whitaker sudah bermain basket di beberapa negara termasuk China dan Jepang.
(Baca juga: Cocoklogi Final Wilayah NBA dengan Final Liga Champions dan Liga Europa, Apakah Kebetulan?)
Meski demikian, Robert Whitaker tak menampik bahwa ada beberapa orang yang meremehkan dirinya ketika bermain basket di lapangan.
"Saya merasa seperti setiap saat saya bermain di lapangan, orang yang belum pernah bertemu dengan saya pasti meremehkan saya," ucap Whitaker yang dilansir BolaSport.com dari Bleacherreport.
"Namun, ketika mereka menyadari bahwa saya memang bisa bermain basket, saya katakan itu sudah sedikit terlambat," kata Whitaker lagi.
Patut ditunggu mengenai kisah selanjutnya dari Kevin Laue dan Robert Whitaker di masa yang akan datang.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | bleacherreport.com |
Komentar